Mengisi Cawan Yang Kosong

oleh

Oleh. Dr. Jamhuri Ungel, MA*

Nabi Saw. bersabda : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah maka bapaknya lah yang membuat anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi”.

Setiap manusia dilahirkan ke dunia mempunyai potensi, pengembangan potensi yang dimiliki anak tergantung kepada orang-orang terdekat dengannya. Hadis tersebut mengatakan bahwa potensi agama yang dimiliki anak juga diserahkan kepada orang tua, apakah orang tua menghendaki anaknya menjadi Yahudi, atau Nasrani atau juga Majusi.

Alhamdulillah kita dilahirkan dilingkungan orang tua dan orang-orang yang muslim sehingga kita menjadi muslim tanpa pilihan. Ada orang orang yang dilahirkan dari orang tua yang muslim dalam lingkungan yang tidak islami, untuk kondisi ini anak tentu akan tampil berbeda dengan mereka yang lahir dari orang tua yang muslim dan dalam lingkungan yang muslim.

Potensi agama yang mesti dimiliki oleh anak disebutkan di dalam hadis tersebut tentu memiliki alasan yang sangat kuat dan sangat penting, karena di sisi lain juga masih banyak potensi-potensi lain, seperti potensi bertani, potensi nelayan, potensi dagang, potensi akademis, dan lain-lain yang haris dimiliki.

Nabi tentu mempunyai alasan ketika memilih penekanan pada potensi agama, diantara alasannya yang bisa kita duga adalah karena keadaan masyarakat pada saat itu mempunyai potensi memilih diantara agama-agama seperti yang disebutkan.

Semua agama yang disebutkan (Yahudi, Nasrani) adalah agama yang diturunkan oleh Allah atau disebut dengan agama samawi sama dengan agama Islam. Namun Nabi tidak menyebutkan kalau orang tua juga mempunyai kemampuan untuk menjadikan anaknya menjadi muslim.

Penyebutan agama-agama seperti yang disebutkan dalam hadis tidak dengan Islam adalah agar orang tua tidak menjadikan anak-anaknya menjadi Yahudi, Nasrani dan Majusi. Alasan lain tidak menyebutkan kemampuan orang tua untuk mengislamkan anak mereka karena agama Islam sudah milik orang tua dan anaknya.

Dengan ungkapan Nabi di dalam hadis tersebut dipastikan orang tua akan berupaya menjadikan anaknya menjadi muslim, sehingga sekarang agama bukan lagi menjadi pilihan bagi anak-anak orang muslim, demikian juga bagi anak-anak mereka yang non muslim akan menjadikan agama mereka bukan lagi menjadi pilihan, tetapi sudah menjadi milik sempurna.

Sebagaimana telah disebutkan bahwa pada masa nabi karena adanya upaya dari untuk perubahan keyakinan dari keyakinan yang salah menjadi keyakinan yang benar, sehingga akhirnya memilih satu agama dengan alasan kebenaran yakni Islam. Kemudian dengan kepemilikan satu agama maka pilihan dianggap selesai dan tidak ada lagi pilihan agama.

Setelah selesainya kewenangan orang tua dalam mengisi potensi agama dalam diri seorang anak, maka kini muncul tuntutan dari lingkungan anak untuk mengisi potensi skill yang lain, seperti potensi ekonomi, potensi intlektua, potensi sosial dan lain-lain.

Bila potensi ini tidak diisi maka akan terjadi kesulitan dalam menghadapi kehidupan pada masa depan. Kehidupan masa depan adalah kehidupan yang kompetitif, orang yang mampu akan menang dan bila tidak mampu akan kalah.

Ketika kewenangan penggunaan hukum ada di tangan para ulama fiqh (mujtahid atau fiqaha) mereka menetapkan potensi ekonomi dalam menghidupi keluarga ada di tangan orang laki-laki, baik mereka sebagai ayah, sebagai wali ataupun sebagai suami. Potensi ekonomi seperti yang dimiliki laki-laki dipahami tidak ada pada perempuan, sehingga kewajiban menafkahi pada perempuan tidak ada.

Perkembangan zaman dan perbahan budaya menuntut perempuan harus mampu memenuhi kebutuhan nafkah minimal untuk dirinya bahkan untuk semua orang yang membutuhkan.

Potensi yang harus dibangkitkan adalah potensi kesanggupan, baik itu kesanggupan berbuat yang mereka miliki, juga kesanggupan melaksanakan kewajiban dan kesanggupan menerima hak.

Dengan terbangunnya potensi tersebut maka dapat dikatakan bahwa perempuan juga mempunyai potensi berkewajiban menafkahi dirinya. Tidak hanya dalam kondisi tidak adanya laki-laki tetapi juga dalam adanya laki. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.