Belum Sempat Ulang Tahun Sudah Jadi Kepompong

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Tubuh kita karena faktor usia menjadi tua, lemah dan tidak berdaya kemudian meninggal dunia. Sementara roh yang bersifat abadi terus melakukan perjalanan menurut amal perbuatan selama hidup bersama jasatnya. Kalau baik selama hidupnya ia beroleh kenikmatan surga, sebaliknya kalau ia seorang pendosa, sengsaranya neraka sebagai tempatnya kembali.

Konon orang China paling takut kalau rohnya disambar petir. Rohnya akan terbakar dan berkeping-keping, lalu melayang-layang menyentuh rumput kering di tanah, kemudian hidup. Mulai dari rumput kecil sampai menjadi semak belukar. Selama masih ada rumput itu, selama itu pula rohnya “tersandera” hidupnya pada rumput itu.

Selama menjadi rumput ia berdoa untuk mempercepat reinkernasinya. Mudah-mudahan terjadi Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) atau terjadi perang dunia ketiga dengan kekuatan senjata bom nuklir yang membumihanguskan rerumputan itu sampai tidak ada lagi tersisa selembar daun pun yang berpotensi untuk tumbuh dan berkembang.

Beruntung kalau ia menjadi sesuatu yang dekat dengan manusia. Baik berupa hewan peliharaan seperti kambing, sapi, ayam dan kerbau atau tumbuhan sayur mayur yang berumur tiga atau empat bulan. Seperti kentang, tomat, kol, sawi, jagung dan cabe yang berumur singkat.

Semoga tidak menjadi tumbuhan markisa, yang buahnya dimakan oleh anak-anak, kkemudian buang hajat di semak-semak yang keluar bersama kotoran adalah biji-biji markisah yang akan tumbuh dan berkembang dengan cepat.

Bagaimana kalau roh itu hidupnya pada cacing, semut atau kupu-kupu? Bagaimana siklus hidupnya? Adakah “jasad” barunya berulang tahun?

Semut bermetamorfosis dari telur, larva, pupa sampai menjadi dewasa butuh waktu sekitar 6 sampai dengan 10 minggu. Setelah dewasa ada yang menjadi ratu, pekerja laki-laki dan perempuan yang umurnya bervariasi; semut firaun 4 sampai 12 bulan dan semut hitam kebun bisa berumur sampai 4 tahun.

Siklus hidup cacing tanah sebagian bisa bertahan hidup mencapai 1 sampai 5 tahun. Bergantung kondisi lingkungan, cadangan makanan dan jenisnya. Cacing bermetamorfosis dari kokon, juvenil atau cacing muda, cacing produktif dan cacing tua.

Daur hidup kupu-kupu, mulai dari telur menjadi ulat, kemudian menjadi kepompong dan akhirnya berubah wujud sempurna kupu-kupu. Rata-rata umur kupu-kupu kurang dari sebulan. Jadi kupu-kupu salah satu makhluk Tuhan yang tidak pernah ulang tahun.

Sebagai manusia kita beruntung bisa berulang tahun. Masih bisa merayakannya, mensyukurinya, menerima hadiah dan segudang do’a, baik yang disampaikan langsung maupun lewat media sosial. Semua itu anugerah hidup yang patut kita syukuri.

Sebagai mana Janji Allah dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7, Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Selamat ulang tahun istriku, Dinika Yusuf dengan do’a terbaik untukmu, sebagaimana do’a Nabi Isa Alaihi Salam dalam Al-Qur’an Surat Maryam ayat 33, “Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa ‘alaihissalam), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Jadikanlah bertambahnya usia sebagai momentum untuk muhasabah diri dan selalu rendah hati dengan selalu menempatkan diri sebagai orang salah kalau ada orang yang menghina dan menzalimi dirimu. Jangan malu untuk bersikap, “Elu yang salah, gue yang harus minta maaf.” Respon demikian tidak akan merendahkan dirimu. Lalu tempatkan diri sebagai orang yang paling berdosa di antara pendosa agar dirimu tidak sombong dalam menjalani hidup ini.

Sekali lagi, selamat milad istriku; semoga semakin sempurna, iman, islam dan ihsan-mu. Amin Ya Allah, Amin Ya Rabbal ‘alamin.

(Mendale, 3 Agustus 2022)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.