Pesona Lut Atas Bener Meriah

oleh

Oleh : Bela Anggraini*

Bener Meriah merupakan Kabupaten yang berada di Provinsi Aceh, Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran Kabupaten Aceh Tengah. Kabupaten Bener meriah yang Beribu Kota Simpang Tiga Redelong memiliki luas 1.919,69 KM persegi terdiri dari 10 Kecamatan dan 233 Kampung.Penduduk terbesar diwilayah ini adalah Suku Gayo, Suku Aceh, dan Suku Jawa.

Bener Meriah ternyata menyimpan sejuta keindahan yang biasa disebut dengan Negeri Diatas Awan atau Negeri Kopi, karena dikenal sebagai penghasil kopi arabika terbaik didunia dengan kualitas dan cita rasa yang khas.

Kabupaten Bener Meriah memiliki banyak destinasi wisata seperti Air Terjun Tansaran Bidin, Air Terjun Puteri Pintu, Air Terjun Raje Ilang, Pemandian Air Panas, Perkebunan Strawberry, Monumen Radio Rimba Raya, Makam Datu Beru, Arung Jeram Samar Kilang, Puncak Burni Telong dan salah satunya adalah Kawasan Lut Atas/Lut kucak.

Kawasan Lut Atas ini adalah destinasi wisata baru berada dijalan lintas KKA tepatnya di Kampung Waq Pondok Sayur Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Kawasan Lut Atas berada pada ketinggian 2100 mdpl dari permukaan laut, awalnya Kawasan Lut Atas merupakan sebuah tempat yang terdapat sebuah danau kecil berukuran luas sekitar 8 hektare dengan kondisi yang tidak terurus serta akses jalan yang belum tersedia.

Pemerintah Kabupaten Bener Meriah menyerahkan aset dan oengelolaan objek wisata Lut Atas kepada Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) dengan harapan hutan dapat terpelihara serta dampak ekonomi juga dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat kampung waq pondok sayur Kecamatan Bukit.

Kawasan Lut Atas mulai dibangun sekitar lima bulan yang lalu dan baru beroperasional namun sudah ramai wisatawan yang berkunjung dari berbagai daerah biasanya Kawasan Lut Atas ini ramai pengunjung pada saat weekend seperti hari sabtu dan minggu, pada hari biasa pengunjung tidak terlalu ramai karna sibuk dengan aktivitas dan rutinitas masing-masing.

Reje Kampung setmpat, Armada menyebut lokasi Wisata Lut Atas banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Aceh, ada juga beberapa menteri yang datang menyaksikan keindahan alam yang asri.

Untuk masuk ke destinasi wisata ini, pengunjung cukup membayar tiket masuk roda empat sebesar Rp. 10.000,- dan untuk roda dua hanya Rp. 5.000,- setelah itu kita disuguhkan jalanan yang belum beraspal serta berkelok-kelok tajam dan mendaki sekitar 2 Kilometer sehingga membuat perjalanan cukup menantang, kiri kanan jalan kita bisa melihat perkebunan kopi serta pepohonan dan awan yang mengelilingi pengunungan dengan udara yang sejuk.

Pengunjung juga dapat berfoto selfie dengan view gunung hutan lindung yang menarik, Menuju spot wisata yang berada dipuncak gunung terdapat sebuah bangunan berbentuk seperti kapal layar, dengan pemandangan dibawahnya terhampar danau dengan diameter sekitar 3 Kilometer, tetapi saat saya berkunjung danau tersebut sebagian besar permukaan danau telah ditutupi oleh rumput liar yang biasa hidup di permukaan air seperti kiambang Apu Apu (Ampung Ampung) dan sejenis mendong (kertan).

Di sisi lain pengunjung dapat menikmati view dengan pemandangan yang dikelilingi oleh gunung-gunung dan pepohonan serta pemukiman penduduk kota Redelong dan Pondok Baru sehingga membuat pengunjung menjadi lebih rileks dan tenang, dari kawasan tersebut kita juga dapat melihat kaki gunung burni telong yang sangat indah dan menarik.

Kawasan wisata ini memiliki area seluas 8 hektare dan kedepan direncanakan pembangunan kolam pemandian air panas karena terdapat titik kordinat belerang dalam kawasan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD).

Selain itu, di salah satu sisi danau akan ditanami pohon teh serta berbagai jenis bunga, yang sekaligus berfungsi sebagai salah satu spot foto, dan juga akan direncanakan Ecocamp untuk pertama kalinya pada tanggal 26-27 Juni 2021.

Sebelum Kawasan Lut Atas dibangun sebagai tempat wisata, dulunya kawasan ini di gunakan masyarakat untuk memancing, ada sejumlah ikan endemik dikawasan danau lut kucak seperti ikan wader (keperas) gabus (lokot) dan ikan lele lokal (emut).

Masyarakat setempat juga telah menaburi benih ikan lainnya seperti ikan muzahir dan ikan bawal,kemudian masyarakat setempat memanfaatkan sebagai lahan pertanian yang ditanami tumbuh-tumbuhan seperti menanam kentang, bunga kul, wartel, tomat,cabai dan daun bawang.

Kawasan Lut Kucak juga merupakan sumber air bagi kehidupan masyarakat di tiga kecamatan yakni Kecamatan Bukit, Kecamatan Bandar, dan Kecamatan Weh Pesam.

Dengan dibangunnya wisata Kawasan Lut Atas diiharapkan masyarakat dan pengunjung agar dapat menjaga kebersihan agar Kawasan Lut Atas tidak tercemar dengan sampah-sampah atau pun yang merusak lingkungan agar kawasan tersebut terjaga dan tetap indah,sejuk, nyaman dan dapat dinikmati anak cucu kita kelak nantinya.

*Mahasiswi program studi Perbankan Syariah fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.