Oleh : Muhammad Syukri*
Danantara, sebuah kata yang akhir-akhir ini cukup populer. Popularitasnya bukan hanya dikalangan pebisnis, masyarakat awam pun mulai membahas ihwal Danantara?
Lebih-lebih setelah Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan sesuatu yang mencengangkan saat memberikan arahan kepada manajemen Danantara pada Town Hall Meeting di Jakarta Convention Center (JCC), Senin 28, April 2025.
Apa kata Presiden Prabowo: “Kita hitung aset-aset kita ternyata kita kaya, mungkin sebentar lagi kekayaan Danantara akan tembus 1 triliun US dollar.” (Tempo, 28/4/2025).
Penasaran, saya mencoba menelusuri berbagai sumber untuk mengenal lebih jauh tentang Danantara. Berikut ini beberapa rangkumannya.
Danantara, atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, adalah lembaga investasi yang didirikan oleh pemerintah Indonesia untuk mengelola dan mengoptimalkan investasi negara guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Nama “Danantara” berasal dari kata Daya (energi), Anagata (masa depan), dan Nusantara (Indonesia), mencerminkan potensi ekonomi Indonesia di masa depan
Lembaga ini beroperasi melalui dua perusahaan induk: Biro Klasifikasi Indonesia sebagai holding operasional dan Indonesia Investment Authority sebagai holding investasi.
Danantara yang menaungi 844 perusahaan BUMN, termasuk anak, cucu, dan cicit perusahaan.
Tujuan utama pembentukan Danantara adalah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan BUMN, mengoptimalkan dividen, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Danantara diproyeksikan menjadi superholding seperti Temasek dari Singapura dan Khazanah Nasional dari Malaysia.
Presiden Prabowo Subianto meresmikan badan ini pada tanggal 24 Februari 2025, dengan Rosan Roeslani sebagai CEO.
Apa yang diharapkan dari Danantara? Danantara memiliki dampak besar terhadap perekonomian Indonesia, terutama dalam hal investasi dan pengelolaan aset negara. Berikut beberapa pengaruh utama yang berhasil 9 diidentifikasi dari berbagai sumber.
1. Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Stabil.
Danantara berperan dalam menarik investasi asing dan domestik, serta mengelola dana strategis untuk proyek-proyek nasional. Hal ini membantu meningkatkan stabilitas ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas mentah
2. Peningkatan Infrastruktur.
Investasi yang dikelola oleh Danantara digunakan untuk membangun infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara. Infrastruktur yang lebih baik meningkatkan konektivitas nasional dan menurunkan biaya logistik.
3. Penciptaan Lapangan Kerja.
Dengan investasi di sektor-sektor produktif, Danantara berkontribusi dalam menciptakan jutaan lapangan kerja baru, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mengurangi tingkat kemiskinan.
4. Diversifikasi Sumber Pendapatan Negara.
Keuntungan dari investasi Danantara membantu mengurangi ketergantungan negara pada penerimaan pajak dan sumber daya alam. Pendapatan ini dapat digunakan untuk membiayai program sosial, pendidikan, dan kesehatan.
5. Meningkatkan Daya Saing Global.
Dengan menarik investasi asing dalam jumlah besar, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar global dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Bagaimana pendekatan yang akan ditempuh? Danantara akan mendanai berbagai proyek strategis yang bertujuan untuk mempercepat hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Beberapa proyek utama yang telah diumumkan meliputi:
1. Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik (EV Battery)
Pengembangan rantai pasokan baterai kendaraan listrik untuk mendukung transisi energi.
2. Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR)
Pabrik pemurnian alumina untuk meningkatkan nilai tambah industri bauksit.
3. Proyek Hilirisasi Tembaga.
Pengolahan tembaga untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
4. Ekspansi Industri Aluminium.
Pengembangan industri aluminium untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.
5. Kilang Minyak Berkapasitas 500 Ribu Barel per Hari.
Pembangunan kilang minyak untuk meningkatkan kapasitas produksi energi nasional.
6. Hilirisasi Dimetil Eter (DME).
Pemanfaatan batu bara sebagai bahan baku alternatif untuk menggantikan impor LPG.
7. Pusat Data Artificial Intelligence (AI).
Investasi dalam infrastruktur AI untuk mendukung transformasi digital.
8. Proyek Petrokimia Lotte Chemical.
Danantara berpotensi mendanai proyek petrokimia yang dikembangkan oleh Lotte Chemical Indonesia
Proyek-proyek tersebut merupakan bagian dari gelombang pertama investasi senilai US$20 miliar yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Mudah-mudahan langkah-langkah tersebut akan membawa perubahan bagi masa depan Indonesia. Semoga!