Saatnya Jadi Petani Kopi Gayo Cerdas, Stop Bekerja dengan Porol

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Menjadi petani itu keren, saat kita tahu ilmunya. Stop menjadi petani yang bekerja dengan porol (tanpa ilmu-red).

Demikian ungkapan dari Owner Asa Coffee, Armiyadi saat memberikan motivator kepada puluhan peserta pelatihan petani milenial dan perempuan, Selasa 22 April 2025, di kebun model Asa Coffee, Atu Gajah, Bebesen, Aceh Tengah.

Terkait : Puluhan Petani Perempuan dan Milenial Ikuti Pelatihan Jadi Petani Kopi Gayo Cerdas di Kebun Model Asa Coffee

Disampaikan, menjadi petani kopi yang cerdas akan mampu meningkatkan hasil produksi, tanpa harus bekerja aktif di kebun.

“Saat kita memahami manajerial dalam bertani, hari ini kerjakan apa, besok apa, lalu tanah yang ditanami kopi perlu apa, kita berikan apa agar produksinya meningkat, akan menjadi suatu hal yang harus dimiliki seseorang petani yang berilmu,” tegasnya.

Lain itu, soal pemilihan lahan juga harus tepat. “Coba bayangkan lahan kita akses jalan pun tak ada, harus jalan kaki beberapa jam baru sampai ke kebun, ini yang merugikan kita. Pemilihan lahan harus tepat juga, agar pekerjaan kita maksimal,” tegasnya.

Pola konvensional yang selama ini berkembang di Gayo, kata dia lagi, tak mampu meningkatkan produksi kopi.

Baca Juga : Sistem Pagar Terbukti Tingkatkan Produksi Kopi Arabika Gayo 3 Kali Lebih Banyak

Ia bercerita, dirinya merupakan generasi ketiga dalam berkebun kopi. “Kakek saya petani, ayah saya juga petani. Dulu, sejak SD selepas pulang sekolah, saya selalu ke kebun,” kenangnya.

“Namun, saat di kebun pola pekerjaan tidak tersusun dengan baik. Mindset ini yang harus kita rubah,” tambahnya.

Saat menjadi petani cerdas kata dia, seorang petani bisa menjadwalkan pekerjaannya sendiri. Mengatur waktu sendiri, dan harus disiplin.

Disiplin disini kata dia, bukan harus masuk kebun jam 8 pagi, keluar jam 4 sore. Tapi, bagaimana seorang petani melakukan pekerjaan yang betul-betul digunakan untuk meningkatkan produksi.

“Kalau minsalnya setahun 365 hari, di kopi berumur 4 tahun yang sudah berproduksi, paling kita bekerja di kebun sebanyak 125 hari saja. Sisanya 240 hari, ngapain? Masa, kebun kita masih sempat bersemak? disinilah menangnya menjadi petani cerdas,” katanya.

Terkait : Sistem Pagar Usia 4 Tahun, Kebun Model Asa Coffee Hasilkan 10 Ton Produksi, Armiayadi : Ayuk Jadi Petani Cerdas

Lain hal, jika kita menggunakan karyawan. Dengan manajemen yang baik, maka akan terbangun sistem pekerjaan yang efektif, tanpa mengeluarkan biaya yang lebih besar.

“Menjadi petani kopi itu saya rasa harus cerdas dan berilmu, mari kita tinggalkan bekerja dengan porol. Salam petani cerdas,” katanya.

“Di pelatihan ini, kita motivasi peserta bagaimana cara memanajemennya, termasuk hitungan-hitungan biayanya,” tandas Armiyadi.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.