Puluhan Petani Perempuan dan Milenial Ikuti Pelatihan Jadi Petani Kopi Gayo Cerdas di Kebun Model Asa Coffee

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Puluhan orang ikuti pelatihan Petani Milenial dan Petani Perempuan, yang digagas owner Asa Coffee Gayo, Armiyadi, Selasa 22 April 2025.

Pelatihan ini bertempat langsung di Kebun Model Sistem Pagar Asa Coffee, di kawasan Atu Gajah, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.

Owner Asa Coffee, Armiyadi mengatakan, pelatihan ini diikuti oleh 28 petani perempuan dan 47 petani millenial.

“Pelatihan ini juga disponsori oleh Bank Indonesia Cabang Lhokseumawe, yang memberikan sejumlah fasilitasi kepada peserta pelatihan,” kata Armiyadi.

Ditanya materi pelatihan, Armiyadi menjawab peserta diajarkan cara menjadi petani kopi cerdas untuk investasi masa depan.

Baca Juga : Sistem Pagar Terbukti Tingkatkan Produksi Kopi Arabika Gayo 3 Kali Lebih Banyak

“Lalu muncul pertanyaan, kenapa ada petani perempuan, karena memang perempuan sosok yang paling dekat dengan anaknya. Bukankah selama ini di daerah kita, menjadi petani itu dianggap perkerjaan yang tidak sukses,” kata Armiyadi.

“Dan karena perempuan menjadi sosok yang paling dekat dengan anaknya, mindset ini yang kita ingin ubah. Bahwa menjadi itu keren, dan bisa menjadi bos di kebunnya sendiri, tanpa diatur orang lain,” tambahnya.

Bagaimana cara mengubahnya, kata Armiyadi lagi, adalah dengan cara memberikan ilmu yang tepat bagaimana cara bertani kopi yang benar.

“Selama ini kan pola pertanian kita lebih banyak dilakukan dengan pola konvensional, yang diajarkan turun temurun oleh datu kita,” ungkapnya.

Terkait : Sistem Pagar Usia 4 Tahun, Kebun Model Asa Coffee Hasilkan 10 Ton Produksi, Armiayadi : Ayuk Jadi Petani Cerdas

Melihat pola konvensional, tak dapat menaikkan produksi kopi Gayo, maka langkah lain harus segera ditempuh. Menurut Armiyadi, salah satunya adalah pola tanam sistem pagar.

“Di Brazil, tanam pagar sudah dilakukan jauh sebelum ini. Dan kita lihat produksi mereka jauh lebih tinggi dari di Gayo, kenapa kita tidak mencontohnya,” ujarnya.

Lain itu, Armiyadi berharap dengan banyaknya orang Gayo yang terbuka matanya, melihat perkembangan pertanian yang lebih modern, tentunya ke depan akan banyak petani-petani sukses yang muncul dari daerah ini.

“Itu harapan kita, tentu pelatihan dengan melihat langsung dengan apa yang sudah kita kerjakan, ajarkan juga caranya bagaimana, ke depan akan makin banyak petani yang berhasil,” tegasnya.

“Petani itu kalau tidak punya ilmu, ya akan tetap menjadi petani miskin. Hanya cukup mencukupi kebutuhan sehari-hari saja, kita mau ajarkan bagaimana menjadi petani cerdas dan kaya. Salam petani cerdas,” tandas Armiyadi.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.