Tingkatkan Rasa Syukur

oleh

Oleh : Rizkan Abqa, S.M.,MM*

Bangsa Indonesia adalah negara yang mempunyai populasi umat muslim paling besar di dunia. Dengan banyaknya populasi muslim di Indonesia, agama Islam menjadi agama yang lekat dengan berbagai kegiatan yang dilakukan masyarakat sehari-hari.

Dalam ajaran agama Islam, manusia diajarkan untuk berbuat baik kepada sesama makhluk dan diri sendiri. Salah satu pembelajaran yang sering diajarkan oleh orang tua kita maupun guru adalah sikap syukur.

Syukur merupakan bentuk rasa terimakasih kepada Allah SWT. Syukur juga dapat berarti menyatakan suatu perasaan lega, dan senang.

Syukur merupakan sikap dan perbuatan positif yang harus dimiliki dan dilakukan oleh setiap manusia karena memiliki banyak manfaat positif yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Beryukur secara bahasa, bersyukur berasal dari kata “syakara” dalam bahasa Arab, yang berarti berterima kasih atau mengakui kebaikan.

Secara istilah, bersyukur adalah pengakuan hamba atas nikmat yang diberikan oleh Allah, baik dengan hati, lisan, maupun perbuatan.

Dalam Islam, bersyukur dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling mulia, karena menunjukkan rasa rendah hati. Allah SWT Berfirman:

Artinya : (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (Q.S. Ibrahim: 7)

Dalam ayat ini Allah SWT kembali mengingatkan hamba-Nya untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah dilimpahkan Nya. Bila kita melaksanakannya, maka nikmat itu akan ditambah lagi oleh Allah SWT.

Sebaliknya, Allah juga mengingatkan kepada mereka yang mengingkari nikmat Nya, dan tidak mau bersyukur bahwa Dia akan menimpakan azab Nya yang sangat pedih kepada mereka.

Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat bahwa orang-orang yang dermawan disekeliling kita dan suka menginfakkan hartanya untuk kepentingan umum dan menolong orang, pada umumnya tak pernah jatuh miskin ataupun sengsara.

Bahkan, rezekinya senantiasa bertambah, kekayaannya makin meningkat, dan hidupnya bahagia, dicintai serta dihormati dalam bermasyarakat.

Sebaliknya, orang-orang kaya yang kikir, atau suka menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang tidak diridai Allah, seperti judi atau memungut riba, maka kekayaannya tidak bertambah, bahkan lekas menyusut.

Di samping itu, ia senantiasa dibenci orang banyak, dan di akhirat kelak akan memperoleh hukuman yang berat.

Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang bersyukur. Syukur merupakan hal sederhana yang dapat membawa kebahagiaan.

Selain bahagia, syukur juga dapat membuat manusia lebih tangguh dalam menghadapi masalah, dan terhindar dari berpuas diri saat merasakan kebahagiaan dari suatu pencapaian.

Oleh karena itu, syukur sangat penting dipupuk dalam diri manusia agar manusia dapat lebih baik dalam menjalani hidup, merasa dekat dengan penciptanya, dan orang yang bersyukur dicintai Allah SWT.

Perumpamaan orang yang tidak bersyukur disebutkan dalam Firman Allah SWT:

Artinya : Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) suatu negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat. (Q.S An-Nahl : 112)

Dewasa ini bisa kita lihat, jika seseorang belum mampu bersyukur biasanya jika diberikan kenikmatan berupa hal yang kecil, dia akan langsung mengeluh.

Namun jika diberikan hal yang lebih besar atau banyak pula tidak akan menjamin dia akan merasa puas karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan pernah merasa puas dan selalu berkeinginan untuk memenuhi segala kebutuhannya, tentunya hal ini bisa di minimalisir jika kita terus berpedoman kepada Al-Qur’an dan mengerti tentang apa itu syukur.

Karena orang yang belum mampu bersyukur biasanya tidak akan merasa puas dengan apa yang didapatkannya, jika kita merenungkan diri tentang kenikmatan yang tidak terlihat seperti nikmat Kesehatan contohnya Mata bisa melihat, Tangan, Kaki bisa berjalan dengan baik dan lain-lain lantas mengapa kita tidak merasa bersyukur atas nikmat yang diberikan.

Dalam Al-Qur’an ada sebuah kisah tentang orang yang tidak bersyukur, dia tidak merasa puas dengan harta yang dimilikinya. Padahal hartanya begitu berlimpah, bahkan kunci tempat hartanya harus diangkat oleh beberapa orang yang memiliki kekuatan fisik yang luar biasa.

Akibat ketamakannya itu, Allah SWT membenamkannya ke dalam perut bumi, orang tersebut adalah Qarun.

Agar karakter syukur dapat tertanam dengan baik, dan menjadi pembiasaan yang baik pula, maka perlunya karakter ini ditanamkan sejak usia dini, Di usia dini ada masa ketika informasi dan kemampuan menerima dan mengolah konsep diri lebih cepat dan baik. Masa ini dinamakan sebagai masa keemasan.

Dewasa ini perlu kita tingkatka rasa Syukur kita kepada Alla SWT atas segala nikmat yang telah diberikan, Adapun manfaat dari bersyukur ini yang dapat kita rasakan :

Pertama, Menyucikan jiwa dengan bersyukur dapat menjaga kesucian jiwa, sebab menjadikan orang dekat dan akan terhindar dari sifat buruk, seperti sombong atas apa yang telah dicapai.

Kedua, Mendorong jiwa untuk beramal shaleh, yaitu jiwa bergetar dan selalu terdorong untuk memanfaatkan apa yang diperolehnya untuk berbagai kebaikan. Semakin banyak kenikmatan yang diperoleh semakin banyak pula amal shaleh yang dilakukan.

Ketiga, Menjadikan orang lain Ridha dengan apa yang diperolehnya akan berguna bagi orang lain dan membuat orang lain ridha kepadanya.

Karena menyadari bahwa nikmat yang diperoleh tidak harus dinikmati sendiri tapi juga harus dinikmati oleh orang lain artinya didalam rezeki kita ada hak orang lain, sehingga hubungan dengan orang lain pun menjadi baik.

Keempat, Memperbaiki dan memperlancar interaksi sosial, dalam kehidupan bermasyarakat, hubungan yang baik dan lancar merupakan hal yang amat penting.

Hanya orang yang bersyukur yang bisa melakukan upaya memperbaiki dan memperlancar hubungan sosial karena tidak ingin menikmati sendiri apa yang telah diperolehnya.

Kelima, Menuntun hati untuk ikhlas Karena syukur menuntun kita untuk tetap berbaik sangka pada Allah SWT dalam segala hal yang terjadi dalam kehidupan ini, maka syukur mampu menggerakkan hati untuk ikhlas menerima ketetapan Allah SWT.

Keenam, Membentuk hubungan persahabatan yang lebih baik, orang-orang yang hatinya diselimuti oleh rasa syukur lebih mudah berempati dermawan, dan ringan tangan membantu sesama.

Sehingga mudah diterima dalam masyarakat karena pada dirinya tersimpan sifat-sifat yang disenangi orang lain, yaitu ringan berbagi, memiliki sifat materialistis yang rendah, tidak mendengki terhadap sifat orang lain, dan mampu mengesampingkan ego pribadi.

Begitulah bahwa Syukur merupakan sifat mulia yang harus kita biasakan sehingga menjadi karakter kita semua. Allah SWT berfirman:

Artinya: 12. Allah lah yang menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan agar kamu bersyukur. 13. dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir. (Q.S.Al-Jatsiya: 12-13)

Hanya dengan Syukurkah manusia akan dihargai oleh Allah dan juga oleh orang lain, Karena itulah marilah kita tingkatkan rasa Syukur kepada Allah SWT atas semua nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan Hidayahnya kepada kita semua sehingga kita menjadi hamba-hambanya yang pandai bersyukur.

Wallahu a’lam bish shawabi. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.