GUNUNG Api aktif Burni Telong terletak di kabupaten Bener Meriah. Gunung Api dengan ketinggian 2642 mdpl ini belakangan menjadi salah satu area wisata yang diminati, itu terlihat pada Idul Fitri beberapa waktu lalu, daerah ini didatang pendaki dari Bener Meriah dan Aceh Tengah juga berasal Bireun, Sigli, Lhoksumawe, Banda Aceh dan Medan.
Untuk uncapai puncak Gunung Api Burni Telong ada dua pilihan rute yang bisa dilalui, yakni Pante Raya dan Bandar Lampahan. Namun, sebagian besar pendaki memilih rute Bandar Lampahan karena lebih dekat dan lebih mudah. Namun melalui Pante Raya, selain rute lebih jauh juga pendaki harus benar-benar sudah terlatih.
Rute Bandar Lampahan diawali dengan perjalanan dari Simpang Bandar Lampahan yang berdekatan pemandian air panas, kemudian melewati desa Rembune. Di desa Rembune ini sudah tersedia pos yang dikelola oleh pemuda kampung Rembune. Di pos ini setiap pendaki harus mengisi biodata dan membayar restribusi sebesar rp.5.000,-/orang. Selain itu di posko ini disediakan guide untuk membantu pendaki pemula mencapai puncak Burni Telong.
Perjalanan ke puncak burni telong dari pos terakhir berjarak sekitar 5,5 km. 1/2 perjalanan akan dihabiskan di hutan lebat, kemudian ditemukan tempat perkemahan yang tepat berada di kaki gunung Burni Telong. Dari kaki gunung ke puncak kita akan melewati hutan gambut.
Sekitat 200 m dari puncak gunung lantas akan ditemui gua yang sering digunakan untuk tempat istrhat. Hal yang istimewa dari gua ini adalah kehangatannya untuk beristirahat didalamnya.
Perjalanan 5 – 8 jam akan terbayarkan dengan pemandangan alam yang luar biasa. Selain dapat menemukan bunga edelwise, jika beruntung juga akan disuguhkan fenomena alam seperti sunset, samudra awan, bayangan segitiga gunung Burni Telong, awan yang berjalan di atas kita dan yang paling istimewa sunrise di pagi hari.
Adalah sebuah pengalaman yang sangat berkesan bisa berpetualang dan mengabadikan perjalanan mendaki burni telong bersama sahabat dan orang-orang yang disayangi. Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan dan keindahan alam sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Berikut koleksi foto-foto Rizki Wan Okta Bina bersama tim saat melakukan pendakian 24 Juli 2015 lalu. (tarina)