Mengenal Lebih Dalam Pengungsi Rohingya di Aceh

oleh

Catatan : Diana Seprika*

Kunjungan Pos PAHAM Aceh Tengah dan Bener Meriah kepada pengungsi Rohingya di Kec.Kandang kota Lhokseumawe memiliki cerita unik.  Kami jadi lebih mengenal mereka (para pengungsi Rohingnya) dengan lebih dalam.

Disampaikan direktur Pos Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) cabang Aceh Tengah & Bener Meriah, Ni’mah Kurniasari, SH, ternyata tidak semua bantuan dapat mereka manfaatkan dengan baik. Bukan mereka tidak mau menerima tapi karena kebiasaan dan budaya berbeda yang menyebabkannya.

Jenis pakaian apa dan makanan apa yang mereka suka, ternyata sangat berbeda dengan orang Indonesia kebanyakan.

Dari sisi pakaian mereka suka yang sederhana, memakai sarung baik laki-laki dan perempuan, jilbab yang simple, baju dalam yang simple, saat kunjungan yg pertama pada mereka kita membawa perlengkapan khusus wanita termasuk sanitary pad, ternyata mereka tidak terbiasa menggunakan itu, dan tidak tau caranya bagaimana memanfaatkan barang-barang tersebut.

Hal ini dapat di maklumi mengingat mereka suku etnis Rohingya selama ini hidup dengan sangat sederhana apa adanya dan tanpa akses informasi yang cukup memadai tentang kehidupan luar, apakah mrk memiliki Handphone? Memiliki TV ? Memiliki radio? _No there is nothing for them_
Hingga kabar ttg COVID 19 saja mereka tidak mengetahui

“Dari pengalaman pertama kunjungan kepada mereka kami jadi belajar untuk menyediakan bantuan yang sesuai dan di butuhkan untuk mereka,” ucap Nikmah.

Ditambahkan Nikmah jika dari sisi makanan mereka suka cabai dan bawang, masakan seperti curry dengan rempah dan turmeric yang kuat sangat digemari. Untuk kunjungan kali ini kami membawa hadiah lebaran Iedul Adha untuk anak – anak Rohingnya yang terdiri dari mukena, set baju koko dan Alquran

Disamping kami juga membawa hasil bumi Gayo seperti : kentang, cabai, buah jipang, terong, kol, bawang, yang memang sangat di butuhkan nutrisi segar bagi para pengungsi.

Kami juga menjumpai mereka untuk menanyakan kesehatan selama dalam barak pengungsian.

Alhamdulillah saat ini tempat lebih luas dan ada area bermain untuk anak dan di tempat yang baru ini akan di buat sekat-sekat kamar agar mereka dapat terjaga privasinya. Mengingat diantara mereka banyak juga yang membawa keluarga.

Info dr UNHCR , belum ada negara yang akan menerima resetlemen mereka, disebabkan juga karena adanya wabah COVID ini. Sehingga keberadaan para pengungsi Rohingnya di Aceh ini, diperkirakan akan tinggal cukup lama dan belum menentu kapan mereka akan di resettlement.

semoga kita mempunyai energi panjang dan cukup utk terus membantu kebutuhan mereka, di samping ada upaya untuk membuat mereka berdaya memenuhi kebutuhan mereka sendiri. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.