Takengon-LintasGayo.co : Bencana kabut asap yang melanda beberapa pulau di Indonesia akibat kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, membuat komunitas-komunitas di Takengon, Aceh Tengah yang tergabung dalam Serumpun Bambu menggelar diskusi publik.
Diskusi berlangsung, Sabtu 7 Nopember 2015 di Aula Kantor Badan Pemberdayaan Masyararakat (BPM) Aceh Tengah.
Ketua Panitia, Sri Rahmawati dalam kesempatan tersebut menyampaikan keprihatinannya terhadap bencana kabut asap yang melanda beberapa wilayah di Indonesia hingga ke negara tetangga.
“Akibatnya, jutaan warga Indonesia menderita penyakit saluran pernapasan akibat kabut asap. Kita turut prihatin akan kejadian ini,” katanya.
Dia berharap, peserta diskusi nantinya dapat mensosialisasikan kepada masyarakat luas khususnya di Kabupaten Aceh Tengah akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap lestari, tak terkecuali hutan dan lahan kering.
“Jika benar-benar kita jaga, lingkungan alam kita akan tetap menjadi indah, tanpa ada niat sedikitpun untuk membakarnya, walau untuk membuka lahan baru untuk perkebunan, karena itu sangat-sangat merusak,” ujar Sri Rahmawati.
Dalam beberapa kesempatan lanjut alumni Pendidikan Fisika, FKIP Unsyiah ini, pihanya juga telah menggalang bantuan untuk korban kabut asap di Provinsi Riau. “Dana yang terkumpul juga sudah kita kirim kesana, sebelum kegiatan ini berlangsung,” tutup Sri Rahmawati.
Diskusi yang mengusung tema “Bahaya Kabut Asap Bagi Kesehatan dan Cara Penanggulangannya sebagai Bentuk Antisipasi Penyelamatan Hutan Aceh” itu diisi oleh narasumber, Amri Samadi, S.Hut, M.Si dan pakar lingkungan Dr. Sugihartono, Sp.P.
(Rasidan | DM)
