Redelong-LintasGayo.co : BP3A Provinsi Aceh bekerjasama dengan BP2A Bener Meriah gelar workshop finalisasi draft profil gender dan anak di Kabupaten Bener Meriah, Senin 1 Desember 2014. Kegiatan tersebut lebih membahasa dokumen yang berkaitan dengan gender.
Hasanah, SH dari P2TP2A Bener Meriah yang menjadi pemateri dalam pembahasannya mengatakan kekerasan terhadap anak dan perempuan di Bener Meriah.
“Beberapa kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh keluarga terdekat sudah terjadi di Bener Meriah,” kata perempuan berprofesi sebagai pengacara ini.
Ironisnya, para pelaku menjemput korbannya dengan gaya geng, parahnya lagi beberapa kasus dilakukan oleh anak-anak.
“Anak-anak di Bener Meriah yang masih berstatus pelajar SD hingga SMA banyak melakukan hal tersebut dan mereka harus berurusan dengan hukum,” ujar aktivis perempuan di Bener Meriah ini.
Dilanjutkan lagi, kasus yang mendominasi di Kabupaten Bener Meriah adalah kasus pemerkosaan dan kekerasan terhadap anak. “Dari data yang saya kumpulkan kedua kasus tersebu adalah kasus terbanyak di Baner Meriah,” demikian Hasanah menyimpulkan.
(Fachrud | DM)
