CERITA kopi hari ini cukup menarik, soal minum kopi Aren. Kopi Aren adalah hidangan kopi menggunakan air aren. Rasanya cukup segar. begitu juga teh yang menggunakan air aren, rasanya menggoda, apalagi diwaktu terik, teh air aren menggunakan es, bisa menjadi pilihan minuman siang.
Kopi dan Teh yang menggunakan air aren cuma bisa ditemui di puncak bukit Lawe Sikap, kecamatan Darul Hasanah, sekitar 5 kilometer dari ibukota Aceh Tenggara. Dikawasan itu, hampir semua warung menyediakan Kopi Aren. Tidak ada minuman atau makanan khas lainnya selain Kopi Aren
“Kopi Aren cuman ada di sini Pak,” kata Suryadin, pemilik warung Alas Metuah di Bukit Cinta, Aceh Tenggara kepada LintasGayo.co, Sabtu petang (11/10/2014).
Suryadin merupakan penduduk Lawe Sikap yang sudah beberapa tahun membuka warung Kopi Aren. Tinggal disitu karema kebiasan warganya yang membangun rumah sekaligus dipakai menjadi warung.
Kopi Aren kalau dilihat bentuk penyajian nya tidak ada ubahnya persis sajian kopi pada umumnya. Yang membedakannya hanya rasa yang lebih berkolaborasi kopi dan Aren, nikmat.
Bagi kalangan petualang barangkali baru sedikit yang mengetahui informasi kopi Aren, namun tidak ada salahnya untuk mencoba. Hanya, sakali lagi, kopi ini cuma tersedia di puncak bukit cinta tersebut.
“Tamu dari luar daerah sudah ada yang tahu dan kalau mereka ke Aceh tenggara pasti singgah untuk minum kopi di Bukit Cinta,” jelas Suryadin.
Begitupun masyarakat khususnya Kutacane, juga menikmati kopi Aren di sini, lantaran di kota tidak dijual. Kecuali pejabat atau Pak Bupati yang kerap memesan langsung dari tempat tersebut.
Suryadin mengakui apabila dia menjual Kopi Aren dalam sehari menghabiskan sekitar 10 liter perhari air aren segar, namun bila direbus air aren akan menyusut. Dalam 10 liter aren mentah setelah dimasak dapat menghasilkan 50 gelas lebih.
“Tapi di hari libur bisa lebih,” katanya.
Kopi Aren dan teh aren segelas dihargai Rp5000 saja. (tarina).
