Pernahkah Engkau Menjadi Bulan Purnama?

oleh

Oleh Junaidi A. Delung

Bulan yang bersinar sepanjang masa, hingga beribu-ribu tahun bahkan beribu-ribu abad lamanya, adalah salah satu kenikmatan yang diberikan Allah Swt bagi hamba-hamba-Nya yang berada dibumi ini. Ia memberikan pandangan keindahan kepada manusia lewat cahaya bulan dimalam hari, memberikan penerangan dan lain sebagainya.

Bulan yang timbul dari upuk timur itu mulanya ialah kecil. Namun semakin hari berlalu, maka ia semakin berbentuk. Awalnya dari keadaan gelap, kemudian berubah bentuk menjadi bulan sabit, separuh, hingga bulan purnama jadinya. Bulan yang terindah dan sempurna diantara bulan-bulan penerang malam.

Perubahan bentuk bulan dari hari ke hari hingga pada bulan purnama tersebut memberikan pesan dan gambaran kepada manusia bahwasanya demikianlah suatu perjalanan manusia selama ini. Bulan purnama yang indah dan semringah diantara bulan-bulan yang lain, semuanya hanya bersifat sementara saja selebihnya akan kembali kepada awal mulanya.

Setelah selesai bulan yang indah indah itu habis, maka itulah diantara bulan-bulan yang istimewa yang terang benderang, sehingga sering dinamakan dengan bulan purnama, bulan yang sempurna diantara cahaya bulan-bulan yang menerangi. Namun hal tersebut hanyabersifat sementara saja. Seiring berjalannya waktu, bulan itupun akan berubah bentuk dan berubah hingga mengecil dan gelap kembali.

Dari terang berubah mengikuti hari-hari sebelumnya dalam menerangi bumi. Tampak bulan yang sempurna akan berubahkembali menjadi kepada awalnya dari seperempat, kemudian menjadi tiga perempat, separuh, dua pertiga, dan tidak lama dari situ bulan sabit dan seterusnya hingga kembali gelap sebagaimana semula.

“Diantara bulan-bulan yang menyinari  malam hari itu, dimanakah posisi kita sekarang ini?,” ungkap Khatib Jum’at (13 Januari 2017) di Masjid Fathun Qarib Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, oleh Dr. Ali Abubakar MA.

Ia memberikan pemahaman bahwasanya manusia sudah berhari-hari bahkan bertahun-tahun menjalani hidup didunia ini. Namun, diantara bertahun itu, apakah kita pernah meraih sesuatu untuk orang lain atau pernahkah berjaya diantara itu dalam kehidupan kita?

Diantara bulan purnama yang indah, maka kita juga semestinya mencoba memberikan yang terbaik bagi diri kita khususnya dan kepada orang lain dengan memberikan sesuatu yang dapat menjadi berharga dan bermanfaat dalam hidup kita dan orang-orang yang berada disekeliling kita. Begitulah diibaratkan perjalanan manusia, bahwa dalam kejayaan hidupnya, diantara perjalannya tersebut kejayaan dan kesuksesan yang dicapai itulah yang menjadi ikon bulan purnama yang disebutkan diatas tadinya.

Ia menyambungnya, manusia juga ibaratkan seperti bulan tersebut. bergeraknya waktu demi waktu  bulan yang dahulunya gelap, berubah bentuk menjadi sempurna (bulan purnama) namun, hal tersebut bersifat sementara, ia akan kembali kepada semula juga. Hal yang sama akan dialami manusia dalam hidupnya.

Bisa kita pahami bahwa awalnya manusia berada pada ruang gelap yakni bermula berada pada rahim seorang ibu, yang kemudian dilahirkan kedunia berubah bentuk menjadi seorang bayi. Ia hanya telentang, dalam tidurnya, kemudian belajar merangkap, belajar duduk, berdiri, belajar berbicara hingga sampai bisa berjalan. bulan tersebut juga sama, setelah beberapa fase yang dialami, manusia akan kembali kepada awalnya, semakin dewasa maka akan semakin berbeda, baik tingkah lakunya, kulit yang mulai kerut, kemudian tidak bisa kemana-mana, hingga pada kehilangan akal, berbaring ditempat tidur hingga kembali kepada awal mula (tanah).

Semoga manusia tidak luput dari segala perintah yang telah diembankan dalam proses hidup ini, kedepan dan semakin kedepan semakin mantab dalam menperbaiki hidup menuju perjalanan yang sesungguhnya. Semoga!!![]

*Penulis Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Ar-raniry Banda Aceh, dan Wakil Ketua Umum HPBM Banda Aceh

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.