Perjalanan Berlibur ke Gayo, Sensasi Ngopi di Kebun Kopi

oleh

Oleh : Alif Alqausar*

Sore itu, 17 April 2024, dalam rangka liburan Hari Raya Idul Fitri, sepulang dari kunjungan ke beberapa kerabat di Kota Takengon, kami memutuskan untuk singgah sejenak di Kedai Kopi Seladang.

Kedai berkonsep agrowisata ini terletak di tepi Jalan Raya Bireuen-Takengon, Kampung Jamur Ujung, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Selama ini, banyak orang gemar minum kopi, tetapi tak pernah mengetahui wujud tanamannya.

Tak pernah mampir ke kebunnya. Kita juga tak mengetahui panjangnya proses pengolahan hingga menjadi minuman yang terhidang di atas meja. Pengalaman berkebun dan menikmati minuman kopi dapat dirasakan di Kedai Kopi Seladang ini.

Pengujung dapat merasakan pengelaman indah sambil menambah wawasan mengenai pengolahan mulai dari dipetik hingga penyeduhan kopi.

Selain itu, para pengujung juga berkesempatan mencoba sendiri memanen buah kopi di kebun yang melingkari kadai kopi Seladang. Pengalaman inilah yang tidak dimiliki semua kedai, bahkan coffee shop yang menjamur tumbuh di mana-mana.

Tampaknya, kehidupan manusia modern di perkotaan saat ini menunjukkan bahwa kita telah jauh dan mungkin tidak terkoneksi lagi dengan alam. Kita terhubung dengan berbagai mesin dan tembok beton.

Banyak dari kita yang merasa lebih baik, lebih nyaman, atau lebih sejahtera bila memiliki kesempatan untuk terhubung dengan komponen alam. Misalnya berkendara di tengah pemandangan alam untuk menikmati hijau pohon, biru laut dan langit, dan bertemu dengan makhluk hidup lain.

Dan demikianlah berbagai penelitian mengungkapkan temuannya. Kita memiliki kebutuhan bawaan untuk terhubung dengan alam.

Misalnya, Zelenski dan Nisbet (2014) mereka mencatat banyaknya penelitian yang menguatkan kesimpulan bahwa kontak dengan alam memberikan banyak keuntungan bagi manusia. Temuan penelitian adalah, bahwa keterhubungan manusia dengan gabungan berbagai hal lain di sekitarnya berdampak positif pada kebahagiaan.

Yang terlihat lebih berperan pada kebahagiaan adalah koneksi dengan teman, keluarga dan rumah. Sementara yang kurang berperan adalah kelekatan dengan budaya, negara atau musik.

Misalnya, keterpaparan pada alam menghadirkan suasana hati positif, dengan gambar, nuansa atau citra alam cenderung mengundang aspirasi untuk berbuat baik. Alam memungkinkan kita mengembalikan perhatian yang sebelumnya kurang terfokus, dan membantu kita lebih mampu mengendalikan diri.

Penelitian lain menunjukkan bahwa kedekatan dengan alam berdampak positif pada kesehatan. Bahkan ada penelitian yang menemukan bahwa kedekatan dengan alam dapat membantu individu untuk mengurangi agresinya.

Semua kondisi alam itu dapat kita jumpai ketika berlibur ke takengon. Wilayah berjuluk ”Negeri di Atas Awan” ini merupakan kawasan berlanskap dataran luas, lengkap dengan hamparan permukaan danau berair jernih.

Setiap orang tak lagi merasa sekadar dimanjakan indra penglihatannya, tetapi juga dihibur dan ditenangkan segenap jiwa dan raganya.

Sebagai gambaran, udara dingin menyentuh permukaan kulit, beragam bau-bauan alami kadang tercium sementara udara bersih khas kawasan pegunungan terasa segar kala dihirup memenuhi rongga paru-paru. Sesekali sayup-sayup angin menghembus membuat daun-daun tanaman kopi bergoyang.

Nyeruput kopi di alam

Tampaknya, untuk mengakomodasi kepenatan wisatawan pada suasana perkotaan, Seladang Kopi menghadirkan elemen alam sebagai konsep keterbukaan kepada pengunjungnya. Mereka dapat melihat sendiri proses pengolahan dari kebun hingga penyeduhan minuman.

Di sini, ia tidak hanya menikmati kopi dengan kualitasnya, tapi juga suasana yang alami dari kebun kopi. Suasana dingin di dataran tinggi Gayo turut memberi rasa tersendiri.

Menikmati seduhan kopi di kafe-kafe atau warung kopi yang kian menjamur di perkotaan sudah biasa. Para petualang kopi mulai mendambakan sensasi baru dengan ngopi di kebun kopi.

Saat ini, kopi bukan lagi komoditas semata, melainkan bak roh bagi banyak orang, utamanya anak muda. Tanpa kopi, hidup terasa hampa. Kopi telah menjadi bagian hidupnya karena mampu mendongkrak energi.

Apresiasi pada kopi mendorong anak muda itu menciptakan beragam gebrakan baru yang menggairahkan industri kopi dalam negeri. Kini, warung kopi menjamur ke berbagai sudut kota.

Dalam laman Statista, kenaikan konsumsi kopi dalam negeri berkontribusi pada tumbuhnya kafe dan kedai kopi lain yang digerakkan dan menyasar anak-anak muda. Mereka dengan mudah ditemukan di kedai-kedai kopi yang tersebar di banyak penjuru negeri.

Keberadaannya membawa perubahan tren kopi yang begitu cepat. Banyak kafe dan kedai kopi terus bermunculan, bahkan menjamur di berbagai kota untuk memenuhi pasar kelompok dominan, yakni anak muda.

Kopi kini dikemas dengan beragam bentuk. Pilihan rasanya juga bervariasi, mulai yang pahit hingga manis karena campuran susu atau gula aren. Harga yang terjangkau membuat kopi bisa dinikmati siapa saja dari beragam kalangan.

Minum kopi sudah menjadi budaya sekaligus menunjukkan nilai diri seseorang di hadapan orang lain. Sebagai contoh, seseorang yang minum kopi bermerek internasional dirasa dapat meningkatkan kepercayaan diri dan gengsinya ketika dilihat sesamanya. Selain itu, kopi bisa jadi medium seseorang untuk bersosialisasi.

Perjumpaan dengan sesama di kedai kopi dinilainya dapat diterima seluruh kalangan ketimbang bertemu di bar. Kedai dinilai lebih sederhana sehingga kopi memang cocok jadi kawan bersantai.

Ketika kita duduk di warung kopi juga tidak pernah memandang strata dan jabatan seseorang. Kita sama-sama minum kopi. Formalitas-formalitas ketika di kantor tidak terjadi di situ. Duduk dengan kursi dan cita rasa kopi yang sama. Warung kopi pun menjadi ruang publik.

Berkunjung ke alam sambil menikmati kopi langsung di kebun nya menjadi rekreasi alam menarik yang menunjukkan kemanfaataan bagi kesejahteraan. kedekatan dengan alam memang secara khusus menghadirkan manfaat pada kebahagiaan manusia.

Dengan demikian, kita perlu meningkatkan kesadaran untuk dapat menjaga agar alam tidak rusak, dan dapat dijaga keberlanjutannya mengingat pentingnya alam dan kedekatan dengan alam bagi kebahagiaan manusia.

Setelah pemahaman di atas diperoleh, dan kita sendiri merasakan efek positif dari kedekatan dengan alam. Berbagai temuan sederhana dari berbagai penelitian Psikologi yang tertera diatas dapat menjadi suatu alat awal yang berharga bagi gerakan keberlanjutan alam.

Yakni, dengan memanfaatkannya untuk menyadarkan mereka yang belum memahami tentang pentingnya alam dan kedekatan dengan alam bagi kebahagiaan manusia. Bahwa alam yang rusak akan merusak manusia. Bahwa alam yang rusak juga merusak kehidupan.

*Penulis adalah Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.