Simeulue-LintasGAYO.co : Sekda Aceh menyampaikan kemungkinan adanya kendala yang mungkin saja terjadi dalam proses pembangunan Irigasi Sigulai, Simeulue.
Dua kendala yang sudah terdeteksi sejak dini adalah kemungkinan adanya gangguan pada saat proses tender.
“Bisa jadi, akan ada pihak yang tidak puas dengan hasil tender, sehingga berpotensi mengganggu target penandatangan kontrak tanggal 1 Mei 2020,” kata Taqwallah, Senin (2/3)
Jika bergesernya tanggal penanda tanganan kontrak terjadi maka akan mempengaruhi target mulai tak-tuk yang direncanakan tanggal 16 Mei 2020.
Untuk itu, Sekda Aceh mengajak beriktibar pada kisah sukses Proyek Pembangunan Jalan Tol SIBANCEH di Kabupaten Aceh Besar dan Pidie, juga kisah yang kurang sukses Pembangunan Bendungan Keureuto dan Rukoh Tiro.
“Kisah dan pengalaman di tempat lain hendaknya dapat kita jadikan pelajaran, sehingga proses pembangunan Jaringan Irigasi Sigulai Kabupaten Simeulue dapat berjalan sesuai rencana,” kata Taqwallah dihalaman Mesjid Nurul Hidayah, Desa Sigulai, lokasi pemberian ganti rugi tanah.
Mantan Kadis Kesehatan Simeulue (2000 – 2006) itu juga mengingatkan dana otsus Simeulue tahun 2020 sebesar 103,1 miliar dan Dana Desa 121,17 miliar untuk 138 desa.
Kegiatan penyerahan uang ganti rugi tanah untuk membangun jaringan Irigasi Sigulai, Simeulue ikut dihadiri Bupati Simeulue, Early Hasyim, Kakanwil BPN Aceh Agustyarsyah, Kadis Pengairan Aceh Mawardi.
[SP]