Ahei Wiw! ALA Nge Mukeber

oleh

Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*

NAMA Aceh Leuser Antara (ALA) sudah lama tak terdengar lagi gaungnya bahkan para aktor dari ALA tersebut tak lagi getol menyuarakan nama ALA seperti biasanya ketika awal-awal perjuangan ALA disuarakan, begitu juga para aktivis ALA tak lagi bersuara dan berteriak didepan-depan  kantor pemerintahan. Entah para aktivis tersebut sudah lelah dan bosan atau mungkin kecewa dibuat oleh atasannya dengan janji-janji manis yang dijanjikan kepada aktivis namun tak dipenuhi sehingga tak lagi berniat menggerakkan ALA seperti dulu kala.

Sudah lama tenggelam nama ALA makanya penulis bertanya serta mempublish sebuah tulisan di media ini  “Ahei wiiiw, ALA Hana Keber” dipublish 17/02/2017 , karena  penulis menunggu janji mereka bahwa ALA sudah lahir paling lambat tahun 2013 dan bisa ikut pemilu tahun 2014 namun cita-cita tersebut tak kesampaian. Bahkan salah seorang mahasiswa Gayo-Sumut bernama Bahgiedi H.M dan sekarang sudah meraih gelar sarjananya, ia  memberikan komentarnya terhadap kondisi ALA yang beliau kirim lewat email penulis, adapun komentarnya sebagai berikut:

“Tahun demi tahun sudah berlalu, Kabarmu tak kunjung datang, Hanya sebuah nama yang kau ukir, Terukir dengan nama ALA.

Duluu,,,, Ketika mendengar  kabar mu, Mereka sangat gembira riang, Mungkin yang kau kabarkan, Jawaban atas penantian mereka, terjawab !!!!.

Tapi kabarmu, mungkin namamu,  Seakan akan menjadi sebuah mistri, Entah kapan terbenam, Entah kapan terbit kembali.

Kini mereka menanti, kabar jawaban darimu, Kepastian yang pernah kau lontarkan dulu, Kau akan hadir menjadi serambi madinah, Yang hijrah dari serambi mekkah,  Sampai kini tak kunjung datang.”

Sekian lama menunggu dan orang-orang bertanya kemanakah kau pergi ALA hingga akhirnya kabar ALA terdengar kembali gaungnya, seperti yang diberitakan oleh media online lintasgayo.co ini bahwa 10 organisasi dan LSM kembali bangkitkan pemekaran provinsi ALA. Mereka menegaskan bahwa kebangkitan generasi baru dan energi baru pemekaran Provinsi ALA ini bukan bertujuan semata-mata untuk bahan politik, melainkan ini gelora generasi muda Gayo menginginkan pemekaran Provinsi baru.

Tidak ada kaitannya dengan agenda politik ?, ah yang benar saja. Kalau tidak ada kaitannya dengan agenda politik, kenapa baru  muncul sekarang dan tidak dari  dulu saja biar ramai antara isu pemekaran ALA dan pemilihan kepala daerah. Eksistensi ALA dimunculkan kembali disaat-saat pemilihan calon legeslatif (calon-calon orang terhormat) sudah didepan mata bahkan  para partai sudah menerima pelamar bagi caleg yang ingin ikut bertarung dipemilihan caleg mendatang.

Menggiring opini terhadap pemekaran isu ALA akan mendongkrak suara calon legeslatif bagi caleg yang mendukung ataupun berjuang untuk melahirkan provinsi baru didataran tanah tinggi Gayo tercinta atau minimal caleg tersebut dikenal oleh masyarakat. Ini adalah permainan politik yang dimainkan oleh sekelompok orang di satu sisi dan di sisi lain seperti yang mereka katakan bahwa ini adalah gelora generasi muda Gayo menginginkan pemekaran Provinsi baru, pendapat ini sah-sah saja dan kita hormati namun bagi generasi yang tak mau taqlid begitu saja pasti akan melihat kembali apa sebenarnya tujuan dari perjuangan ALA, apakah benar-benar untuk masyarakat Gayo secara keseluruhan atau hanya kepentingan sekelompok orang saja ketika ada pemilu.

Ahei Wiw, ALA Nge Mukeber dan dengan hadirnya kembali eksistensi ALA dalam peta perpolitikan menjelang pemilihan calon legeslatif menjadikan perbedaan pendapat (antara pro maupun kontra) terhadap lahirnya provinsi ALA sebagai kedewasaan dalam berpikir dan bernalar dan penulis sendiri mengucapkan selamat terhadap lahirnya kembali kabar ALA yang sudah lama tenggelam.[]

*Penulis: Kolumnis LintasGAYO.co. Blogger dan Kompasianer

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.