
MANTI (Mante) pernah menyerang seorang warga kampung Lumut Kecamatan Linge Aceh Tengah bernama Sulaiman saat berusaha menangkapnya.
Kejadiannya tahun 2010 silam di Bur Geruguh, lokasi eksplorasi tambang emas berjarak beberapa kilometer dari kampung Lumut yang berdekatan dengan Ise-Ise, tapal batas wilayah Aceh Tengah dan Gayo Lues.
“Saat itu saya dan beberapa rekan bekerja sebagai penjaga di perusahaan tersebut,” kata Sulaiman kelahiran Rikit Gaib tahun 1972 ini mengawali penuturannya, Sabtu 1 April 2017.
Beberapa malam sebelum upaya penyergapan, mereka kerap dihantui dengan kehadiran sosok manusia bertubuh kecil menyelinap di kegelapan malam. Mereka mengira sosok tersebut adalah makhluk halus penunggu kawasan tersebut.
Hingga suatu malam di tahun 2010, sekira pukul 22.00 Wib, 2 ekor anjing penjaga menyalak. Dan oleh juru masak yang masih bekerja, melihat kehadiran sosok tersebut. “Itu dia datang lagi,” kata Sulaiman mengulang pemberitahuan juru masak tersebut.

Mereka, Sulaiman, Mahmud Aman Sani, Ali Amran dan Daud kemudian mengatur strategi untuk menyergap.
“Kami mengepung makhluk tersebut yang menyelinap di semak-semak. Aman Sani bertugas mengejutkan agar sosok itu berlari ke satu arah,” kenang Sulaiman.
Mereka sempat kehilangan jejak dan mengira sosok tersebut sudah melarikan diri, atau jika jin maupun syaitan sudah menghilang.

Perkiraan mereka meleset, saat berniat akan kembali ke pondok penjagaan, tiba-tiba ada yang menerkam Sulaiman dari belakang.
Sosok berbulu tebal, berambut panjang dengan kulit halus tersebut mencoba mencekik leher Sulaiman dari belakang. Sulaiman membela diri sekaligus berusaha menangkap sosok tersebut dengan memegang rambutnya.
Upaya Sulaiman gagal setelah sosok itu menggigit leher bagian belakang Sulaiman hingga berdarah. Dengan cepat berlari dalam kegelapan malam. Dan upaya tersebut gagal.
“Kuku dan giginya juga panjang, perawakannya pendek tidak lebih dari satu meter, suaranya tidak jelas (ngengum:Gayo-red)” ujar Sulaiman.

Setelah kejadian itu, mereka mencari tau sebenarnya apa yang diincar sosok tersebut. Ternyata sosok itu mencari sisa-sisa makanan seperti tulang ikan, ayam dan lain-lain.
“Setelah kejadian itu, sosok tersebut tidak pernah lagi mendatangi kawasan penambangan emas tersebut hingga sekarang,” aku Sulaiman.
Tanya punya tanya kepada masyarakat, disimpulkan jika sosok itu adalah Manti (Mante) yang konon kawasan Bur Geruguh dulunya yang banyak gua adalah tempat hunian manti. (Baca juga Banyak Gua, Dulu Bur Geruguh Lumut Dihuni Manti).
Beberapa gua di kawasan Bur Geruguh kerap dimasuki warga yang mencari kotoran burung untuk pupuk. Dari beberapa pengakuan warga setempat, didalamnya terdapat jejak-jejak kaki manusia berukuran anak-anak. [Khalisuddin]