Sulaiman Juned Diskusi Sanggar Menulis Sajak di SMK Masjid Raya

oleh

foto-peserta

SMSAceh Besar-LintasGayo.co : Sanggar Menulis Siswa (SMS) Sajak SMKN 1 Mesjid Raya menggelar diskusi menulis kreatif di Show Room SMK Mesjid Raya, Neuheun, Aceh Besar (10/12/2015).

Diskusi ini menghadirkan narasumber penyair nasional Sulaiman Juned, S.Sn.,M.Sn yang juga sebagai Dosen Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang Sumatera Barat. Kegiatan dihadiri oleh pembina sanggar Ansar Salihin serta anggota sanggar.

Materi yang disampaikan Sulaiman Juned diantaranya teknik menulis kreatif dalam karya sastra, langkah-langkah menulis puisi, proses mencari ide/gagasan dalam menulis dan motivasi menjadi penulis hebat.

Selain itu, anggota sanggar juga diberikan tugas untuk menciptakan karya puisi, kemudian karya tersebut didiskusikan, dikritik, diperbaiki sampai menjadi karya sastra yang baik.

Dalam paparannya, Sulaiman Juned mengatakan setiap karya sastra tidak pernah terlepas dari estetika, etika dan logika. Ketiga unsur tersebut harus diperhatikan dalam penulisan karya sastra seperti puisi, cerpen, novel maupun drama. Estetika merupakan nilai keindahan dalam pemilihan diksi, larik maupun kalimat dalam tulisan, kemudian etika dalam karya tulis tidak boleh bertentangan dengan norma agama dan adat dalam lingkungan masyarakat, dan selanjutnya setiap karya sastra harus sesuai dengan logika. Oleh karena itu seorang sastrawan harus memiliki imajinasi yang tinggi, imajinasi adalah daya fikir seseorang bukan menghayal.

“Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis karya sastra, untuk melahirkan tulisan yang baik seperti puisi, cerpen, dan novel maka harus banyak-banyak membaca karya tulis. Langkah awal dalam menulis adalah merebut ide atau gagasan, ide berasal dari realitas sosial baik yang ada dalam diri maupun yang terjadi pada orang lain, keluarga, lingkungan, sekolah dan sebaginya. Ide itu dapat juga berasal dari religius, cinta, alam dan ide lainnya. Setelah ide itu direbut, diintip, dirasakan kemudian diwujudkan dalam bentuk tulisan baik puisi, cerpen, dan novel. Selanjutnya karya tersebut direnungkan, editing, didiskusikan, evaluisi dan terakhir dipublikasikan,” urai Sulaiman kandidat doktor penciptaan seni ISI Surakarta.

Sementara itu Ansar Salihin atau lebih dikenal dengan nama Pena Win Ansar pembina Sanggar Sajak SMK 1 Mesjid Raya mengungkapkan sanggar ini belum sampai setahun umurnya, namun kita terus mendorong anggota untuk berkarya dan ikut serta dalam event-event menulis nasional. Sanggar Sajak SMK 1 Mesjid Raya merupakan sanggar binaan FAM Indonesia wilayah Aceh dan binaan Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang Sumatera Barat.

“Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini kita berharap akan melahirkan penulis-penulis muda di sekolah,” ungkap Win Ansar Koordinator FAM Wilayah Aceh.
(SP)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.