[Puisi] Ketika Ramadhan Pergi

oleh

[Puisi] Ketika Ramadhan Pergi

Lussi M. Yusuf

Ramadhan beranjak pergi
Hati gelisah, adakah setelah ini
kami menjaga keistiqamahannya?
Adakah setelah ini
Kami berlari mengejar subuh ke masjid?
Adakah setelah ini
Shaum kami lebih tawadhu’?
Adakah setelah ini
Shalat malam kami tak tertinggal?
Adakah setelah ini
Bacaan Qur’an kami terjadwal?
Adakah setelah ini
Kami beri’tikaf bersama layaknya menunggu malam lailatul qadar?
Adakah setelah ini
Siaran televisi penuh makna syarat ilmu seperti di Ramadhan?
Adakah setelah ini
Anak-anak kami berpuasa sunnah setelah melatih diri di Ramadhan?
Adakah setelah ini
Nonis bertoleransi berbagi takjil pada muslim?
Adakah setelah ini
Keteduhan bulanMu menghampiri hati-hati kami ya Rabb
Dan bagaimana besok
Saat maghrib menjelang
Ketika Ramadhan beranjak pergi
Di iringi azan maghrib dan takbir yang bersahutan
Sungguh kesedihan yang tak terperi

Ya Allah
Jadikan shaum kami menjadi sesuatu yang engkau rahmati
Bukan hampa semata
Ya Rabb
Pertemukan kami dengan RamadhanMU
Di tahun depan
Aamiin [SY]

Takengon, 29 Ramadhan 1445 H

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.