Equator telah tiba di Gayo

oleh

Equator-Antologi-Bahasa-Jerman-Indonesia-InggrisYogyakarta-LintasGayo.co: Dari sejumlah buku sastra barangkali buku ini adalah salah satu yang tertebal yang pernah terbit di Indonesia. Berisi karya-karya 108 penyair Indonesia yang ditulis sebelum tahun 2000 namun baru terbit setelah 12 tahun kemudian.

Buku yang diterbitkan oleh Yayasan Cempaka Kencana itu ditulis dalam tiga bahasa dunia, yaitu bahasa Jerman, Inggris dan Indonesia, dieditori oleh Renville S bersama Sri Hartati dan M. Haryadi Hadipranoto.

Menurut Renville S buku tersebut telah dikirim ke 40 Perguruan Tinggi ternama di seluruh dunia. “Equator kita kirim ke Universitas ternama di 40 negara, ini dimaksudkan agar puisi Indonesia dikenal di negara lain. Selama ini, puisi Indonesia tidak dikenal. Maka dengan usaha yang kita lakukan puisi Indonesia bisa dikenal secara luas di berbagai negara,” kata Renville.

Meski telah diluncurkan di Gedung Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada bulan Oktober tahun 2011 silam, namun buku setebal 1.232 halam itu baru tiba di tanoh Gayo tiga tahun kemudian. Tepatnya pada minggu pertama bulan Oktober 2014.

Ketibaan buku yang tergolong fenomenal dalam bidang penerbitan karya sastra tersebut di tanah Gayo berkat bantuan dari Edro (salah seorang pengurus Yayasan Cempaka Kencana) dan peran Afrika Chandra Kirana (seorang mahasiswi asal Takengon yang tengah study di  program pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Menurut Afrika Chandra Kirana ketibaan buku tersebut di dataran tinggi Gayo karena dalam buku tersebut memuat karya dua penyair putra Gayo. Yaitu Salman Yoga S dan Fikar W. Eda.

“Justru karena itu kita berusaha bagaimana caranya agar buku tersebut dapat tiba di Takengon”, kata gadis hitam manis yang akrap disapa dengan nama Ican ini. Terlebih, lanjut Ican, dari sebagian wilayah di Sumatera dan Provinsi Aceh hanya karya kedua penyair tersebut yang termuat di dalamnya, terlebih buku ini sangat eksklusif dan hanya beredar dikalang tertentu saja”. Demikian jelas Afrika Chandra Kirana yang mengaku mendapat informasi ketibaan buku tersebut di Takengon pada Rabu (15/10/2014).[]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.