
RATUSAN masyarakat Desa Penampaan Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues dihebohkan dengan suara teriakan histeris, suara itu mulai menggema di tengah keheningan malam saat warga sedang terlelap tidur, wargapun bergegas keluar rumah melihat situasi dan kondisi yang terjadi.
Percikan api yang membubung tinggi tak bisa dielakkan dengan hembusan angin yang menyelimuti Kota Blangkejeren, kobaran api terus melalap diperhempitan lorong-lorong rumah hingga menyisakan sejuta tangis keluarga korban.
Di sudut timur perkampungan, teriakan demi teriakan terus menggema “tolooooong….. tolooooong…. ada kebakaran,” teriak warga di tengah keheningan malam, suara serupa disusul dari lokasi yang berbeda, warga lainya kembali mengeluarkan sejuta teriakan disertai tangis.
“Bantuuuuu…. bantuuuuu….. ada kebakaran,” sahut warga.
Seiring berjalannya waktu, kobaran api terus merambah ke perumahan warga lainya, 31 (tiga puluh satu) unit rumah menjadi arang, sedangkan sebagian lainya mengalami rusak parah dan ringan hingga tak bisa ditempati.
Pemadaman yang dilakukan warga secara manual dengan cara menyirami air parit ke kobaran api tidak membuahkan hasil, keadaan baru bisa disterilkan setelah 3 unit Pemadam Kebakaran (Damkar) tiba di lokasi.

“Waktu kebakaran saya sedang terlelap tidur, saya merasa nyeyak saat terjadi kebakaran, sehingga saat saya terbangun, api sudah membubung tinggi, tidak ada yang bisa saya selamatkan terkecuali barang berharga yang jenisnya ringan, sedangkan seperti lemari dan peralatan rumah tangga lainya hangus,” kata Johari Kamis (17/4/2014).
Sambil menyapu air mata, Johari kembali melanjutkan cerita, katanya, kejadian kebakaran itu bermula sekira pukul 01:00 WIB Kamis, dan berhasil dipadamkan setelah 3 jam, sekira pukul 03:00 WIB, bukan harta yang ia tangisi, melainkan sejuta kenangan di rumah yang sudah lama ia tempati.
Kejadian memilukan itu menyimpan banyak kepedihan, para ibu rumah tangga sering bergantian pingsan saat api masih membubung tinggi, “bagaiman nasib anakku yang sedang kuliah, tolong-tolong,” kata warga pada malam kejadian itu.
Berlalunya malam dengan percikan mentari mengundang sejuta tanya bagi pejabat Gayo Lues, Bupati H Ibnu Hasim bersama Kepala Dinas Badan dan Kantor ikut mengunjunggi korban bencana kebakaran, semua korban menumpukan harapan kepada orang nomor satu di Negeri Seribu Bukit tersebut.
Sebagian warga yang sedang bersedih langsung menyambut kedatangan Bupati H. Ibnu Hasim dan menyampaikan keluh kesah mereka, kepedihan yang dihadapi keluarga korban kebakaran di tampung oleh Bupati untuk merencanakan penyaluran bantuan.
Tak lama berselang, sejumlah bantuanpun tiba di lokasi, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan TNI langsung mengantar bantuan yang akan disalurkan kepada masing-masing korban.
“Bantuan masa panik yang kami salurkan kepada masing-masing korban berupa uang Rp. 1 Juta per Kepala keluarga, bantuan makanan berupa Mie instan, kain sarung dan tenda pengungsian,” kata Kepala BPBD Gayo Lues, Hasan Salam.

Berdasarkan data yang dimiliki BPBD Gayo Lues, korban Kebakaran Desa Penampaan diantaranya Sumiati Inen Ali, Ishak Aman Bahagia, Samsudin, Rabidun (Johari), Alm. Sudirman, M. Ali Aman Ida, Armida, Rahmani, Selamat, Muslim, Nur Biring, Binti, Samsudin, Atiah inen Pinah, Yusmedi, Ibrahim, Darmasyah, Zulfikar, Jayani, Baharudin, Ismail, Ismail, Amat, Abdul Gani, Hamdani, Zulkifli, Hasan, Genap, Abi Nasir, Binhar, dan Alimah Inen Saptiah.
Saat terjadi kebakaran kata Hasan Salam, pihaknya mengerahkan 3 unit mobil Pemadam Kebakaran untuk memadamkan api, kesulitan yang di alami hanya karena perumahan berdempetan, sehingga Damkar susah masuk saat api berkobar membubung tinggi.
Di sudut Posko Kebakaran, Dandim 0113/GL Letkol Ana Agung mengatakan, saat ini ada 2 Pleton anggota TNI Kodim membantu warga untuk membersihkan sisa-sisa kebakaran, sehingga tenda yang akan di bangun bisa ditempati korban yang kini tidak memiliki rumah.
Pihak Kodim juga memberikan bantuan berupa makanan, dan akan membangun tenda pengungsian, yang masih dibutuhkan para korban, pihak Kodim akan berjaga-jaga di lokasi dan siap membantu masyarakat yang membutuhkan tenaga Prajurit TNI.
Selain itu, Dinas Sosial Gayo Lues juga memberikan bantuan beras kepada korban kebakaran, bantuan itu langsung diberikan melalui Kepala Desa di tenda pengungsian untuk dibagikan kepada korban yang sangat membutuhkan bantuan.
Sabar dan tawakkal saudaraku, yakinlah ada hikmah dibalik musibah. (Anuar Syahadat)