Uning Pune Kembali jadi Penerima Manfaat Desa Budaya 2022

oleh

Blangkejeren-LintasGAYO.co: Desa Uning Pune, Kecamatan Putri Betung, Kab. Gayo Lues tahun ini kembali diberi kesempatan menjadi desa penerima manfaat dalam program Pemajuan Kebudayaan Desa yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) RI melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Dikutip dari situs resmi Kemendikbud pada (17/10/2022), Program Pemajuan Kebudayaan Desa atau program Desa Budaya merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud yang didukung oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid berharap desa dapat menjadi ujung tombak pusat pertumbuhan karena selama ini kota selalu dianggap sebagai pusat pertumbuhan sehingga menarik penduduk desa untuk melakukan urbanisasi.

“Harapan kami, desa dapat menjadi ujung tombak pusat-pusat pertumbuhan. Selama ini, basis pertumbuhan di kota saja, sekarang kita ingin meratakan itu sampai di desa-desa,” ujar Dirjen Hilmar Farid, Selasa (13/4).

Hilmar Farid menambahkan, bahwa dipilihnya desa sebagai program pemajuan kebudayaan, karena desa merupakan akar/asal identitas budaya Indonesia dan paradigma pembangunan kebudayaan harus dimulai dari unit kebudayaan terkecil, yaitu desa.

“Saat inilah waktunya bagi masyarakat desa untuk dapat bergerak dan berkembang sesuai dengan imaji mereka tentang masa depan desanya. Desa bukan lagi sebagai objek pembangunan, tetapi desa merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri,” ungkap Hilmar Farid pada 13 April 2021 tahun lalu.

Sementara itu, Pendamping Desa Budaya Kabupaten Gayo Lues, Supri Ariu kepada LintasGAYO.co pada Selasa (18/10/2022) sore menjelaskan, pada tahun pertama program desa budaya yakni 2021 Uning Pune dipilih oleh Kemendikbud-Ristek bersama belasan kabupaten/kota lainnya di Aceh dan dua ratus lebih desa lainnya dari seluruh provinsi di Indonesia.

Sementara untuk tahun 2022, khusus di Aceh, desa yang dipilih sampai tahap pemanfaatan hanya tiga desa yakni Uning Pune dari Gayo Lues, Ketambe dari Aceh Tenggara dan Tanjung Mas dari Kab. Singkil.

Lanjutnya, Dalam program ini, ada tiga tahapan yang harus dilakukan oleh desa yakni tahap temu kenali (mengidentifikasi seluruh potensi budaya yang ada di desa), dilanjutkan dengan tahap pengembangan (perencanaan) lalu terakhir pemanfaatan (pelaksanaan kegiatan).

“Semua kegiatan ini dilakukan bersama-sama. Sebab program ini juga sebagai upaya menumbuhkan rasa saling memiliki dan menjaga bagi masing-masing masyarakat desa,” terang Supri.

Lanjutnya, inti dari program ini, Kemendikbud-Ristek RI berharap, ekosistem budaya bisa lahir dan berkembang di desa dan dikelola langsung oleh masyarakatnya.

Diharapkan program desa budaya bisa menjadi pemantik untuk desa terus melaksanakan kegiatan budaya secara berkelanjutan melalui dukungan dana desa, terang pemuda asal Kota Blangkejeren ini.

“Tahun lalu, (2021), Desa Uning Pune telah berhasil menggelar Workshop Budaya Melengkan. Mudah-mudahan tahun ini juga diberi kesempatan, mohon doanya ya,” harap Supri mengakhiri.

(SA)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.