Takengon – LintasGayo.co: Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Aceh Tengah mesti membuat terobosan dalam mengurangi kecurangan dalam pelaksanaan pemilu legislatif 2014.
“Selain catatan tertulis, proses pencoblosan dan penghitungan suara harus diaudiovisualkan. Jadi, dokumentasinya lengkap,” kata Yusradi Usman, caleg PKS ke DPRK Aceh Tengah nomor urut 7, Dapil IV Aceh Tengah, Kecamatan Bebesen, Bies, dan Kute Panang, dalam rangka sosialisasi tugas, fungsi, dan kedudukan legislatif serta program yang ditawarkannya kepada masyarakat Bies Pegantungen, Kec Bies, Rabu (13/11/2013).
Hasilnya, pemilu legislatif yang jujur dan bersih bisa terwujud. Kalau tidak, sebatas slogan dan procedural administatif formal. Untuk itu, sudah saatnya KIP Aceh Tengah memulainya, biar caleg-caleg yang terpilih nantinya betul-betul berkualitas. Kalau tidak, makin menguatkan indikasi permainan dan kecurangan dalam prosesnya.
Dosen STKIP Muhammadiyah Aceh Tengah itu, mengaku, sudah mulai mewacanakan ide tersebut dalam pertemuan dengan mahasiswa asal Takengon di sekretaariat Fikrah di Banda Aceh (5/11/2013). Termasuk, dalam pertemuan antarcaleg PKS dari Dapil IV di Lemah Burbana (12/11/2013)
“Harapannya, semua pihak bisa terlibat dalam pengawasannya. Apalagi, mahasiswa. Minimal, saksi dari partai bersangkutan. Jadi, tidak ada lagi kecurangan. Kalau tetap curang, bisa langsung diperkarakan,” tandasnya.
Yahya Ali, peserta yang juga tokoh masyarakat Bies Pegantungen, mengungkapkan, pertemuan tersebut makin membukakan pola pikir dan menambah wawasan masyarakat. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Penjelasannya sangat jelas.
Yahya, mengaku, baru dalam kesempatan itu mendapatkan penjelasan secara terang benderang prihal kedewanan. “Ini perlu diteruskan ke kampung lainnya, biar masyarakat tambah cerdas dan tidak salah pilih,” tegasnya.(k-tor | Aza)
