Takengon-LintasGayo : Salah seorang aktivis GeRAK, Akhirrudin, menilai terjadinya kerusakan gudang kopi H. Rasyid, tidak hanya berdampak kepada hilangnya pekerjaan 250 pekerja yang menggantungkan hidupnya, akan tetapi juga berdampak kepada kolektor kopi yang bekerja di pabrik tersebut.
“Bukan hanya itu saja, kerusakan pabrik kopi milik H. Rasyid, juga berdampak pada pendapatan nasional, sehingga bisa dipastikan pendapatan itu akan turun”, katanya, Kamis (11/7/2013) di Takengon.
Dilanjutkan, hal tersebut terjadi karena, pabrik kopi H. Rasyid, sebelumnya mampu mengekspor kopi sebanyak 500 ton perbulannya.
“Pabrik itu sebelumnya bisa mengekpor 500 ton perbulan, ekses gempa mengakibatkan mata rantai itu tidak bisa jalan lagi”, ujarnya
Dia menambahkan, solusi yang harus ditempuh adalah pemerintah daerah harus memberi akses mudah bagi H. Rasyid untu membangun usahanya kembali.
“Pemda harus memberikan akses mudah, agar pabrik tersebut bisa membangun usahanya kembali, jangan hanya mendata kerugiannya saja, tapi harus memperhatikan kedepannya” demikian kata Akhiruddin.
(LG.co-025)