Nasaruddin, Andalan Gayo Bertarung di Pilgub Aceh

oleh

Oleh : Win Wan Nur

Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin.MM. (Foto : Kha A Zaghlul)
Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin.MM. (Foto : Kha A Zaghlul)

Melihat peta kekuatan politik di Aceh pra Pilgub di tahun 2015. Terlihat ada satu kekuatan dominan yang tampaknya mustahil untuk dihadang naik ke kursi Gubernur pada Pilgub 2017 nanti.

Diakui atau tidak, ada kekhawatiran di masyarakat kalau calon yang bersangkutan tidak naik. Aceh akan kembali bergolak. Berbagai kelompok masyarakat, dari yang umum sampai yang berbau agama terlihat mulai merapat.

Tapi kejadian di akhir 2015, ketika pemerintah pusat menunjukkan pendekatan soft kepada satu kelompok sempalan yang menggangu keamanan yang sempat mengkhawatirkan banyak orang akan menjadi alasan didatangkannya kembali aparat militer jalan jumlah besar. Telah memupus kekhawatiran itu.

Ternyata peristiwa ini juga berimbas pada peta politik menjelang Pilgub. Paling tidak peristiwa di akhir 2015 itu membuat banyak pihak yang sebelumnya pesimis kini kembali percaya diri dan dinamika politik yang sempat mandeg dan diwarnai suasana mencekam, kembali menemukan gairahnya. Baik itu di tataran pendukung maupun di kalangan elit. Berbagai pihak kini mulai berani menunjukkan kesiapan untuk bertarung. Suara-suara lantang kembali banyak terdengar. Dan seharusnya ini juga bisa dimanfaatkan oleh Gayo.

Tadinya, kalau saja situasi seperti di 2014 terus bertahan. Calon yang bertarung juga maksimal hanya dua pasang calon saja. Gayo terlalu berat untuk bisa bersuara.

Tapi kalau situasi seperti sekarang terus bisa bertahan. Paling tidak ada tiga calon saja yang maju. Gayo yang meskipun sedikit tetapi solid, akan bisa menjadi kunci.  Apalagi kalau Gayo bisa merangkul seluruh wilayah Tengah dan Tenggara.

Memang dengan kekuatan yang dimiliki Gayo. Dengan metode pemilihan langsung, satu pemilih satu suara di Pilgub nanti. Dengan stok tokoh yang tersedia, Gayo harus realistis kalau batas kemampuan bertarung di Pilgub Aceh hanyalah untuk duduk sebagai Wakil Gubernur. Bukan sebagai orang nomer satu di provinsi. Tapi kalau ini berhasil, inipun sudah menjadi sejarah.

Lalu siapa tokoh Gayo yang layak dimajukan untuk Aceh-2?

Secara realistis, ,mempertimbangkan ketokohan dan elektabilitas saat ini tokoh terkuat yang dimiliki Gayo untuk dimajukan ke tingkat provinsi adalah Nasaruddin. Bupati Aceh Tengah saat ini.

Terlepas dari semua kekurangan, kelemahan dan masalahnya secara internal Gayo sendiri. Nasaruddin pada 2017 nanti adalah sosok bebas, tidak lagi boleh maju sebagai calon bupati. Secara eksternal juga, Nasaruddin bebas kontroversi dan relatif lebih bisa diterima di pesisir, dibandingkan Tagore misalnya. Jadi tidak mengherankan kalau tokoh Gayo Lues, Irmawan pun mendukung Nasaruddin untuk maju.

Secara internal Gayo sendiri. Seperti juga Tagore yang dulu mencalonkan diri untuk anggota DPR RI. Tentu saja ada banyak friksi internal, ada pihak-pihak yang tidak sepenuhnya segaris dengan Tagore. Tapi  dengan melajunya Tagore bisa melaju ke DPR RI dengan suara nomer dua terbanyak se-Aceh. Itu telah menunjukkan bukti kalau Gayo sudah belajar memisahkan antara masalah internal Gayo sendiri dan pertarungan eksternal.

Ini juga yang akan terjadi kalau Nasaruddin bisa didorong untuk maju pada Pilgub kali ini. Kalau Nasaruddin akhirnya benar-benar maju. Gayo akan kembali melupakan friksi internal dan sepenuhnya mendukung Nasaruddin. Siapapun yang menjadi pasangannya di Pilgub nanti. Pasangan ini akan mendapat limpahan ratusan ribu suara dari Gayo.[]

Baca Juga :
– Irmawan dukung Nasaruddin ke Pilkada Aceh 2017
– Mantan Lurah Belkosa : Pak Nas Pantas ke Aceh 2
– Kepemimpinan Pak Nas masih Membekas di Distanhorti Aceh Tenggara
– Aceh Stagnan, Gub/Wagub Aceh Idealnya Pesisir dan Pegunungan

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.