Guru Gaptek, Guru Kejam

oleh

ismiOleh : Ismirimata, S.Pd*

Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu. begitulah nasehat Umar bin Khatab, salah seorang sahabat nabi Muahammad SAW, nasehat yang pastinya akan sesuai di segala zaman.

Suatu pernyataan yang seolah sederhana, tetapi cukup rumit dalam aplikasi pelaksanaannya. Jika kita membandingkan kondisi 20-30 tahun lalu saja dengan kondisi Indonesia sekarang tantangan di dalam mendidik anak sangatlah berbeda.

Seiring dengan pesatnya perkembangan  zaman, tantangan yang dihadapi guru di era pembelajaran abad ke-21 ini juga semakin beragam. Salah satunya kemajuan teknologi. Menurut Prof. Suyanto dan Drs. Asep Jihad di dalam bukunya “Menjadi Guru Profesional”, perkembangan mutakhir dalam dunia pendidikan diikuti dengan fenomena yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Di mana kita ketahui, internet adalah sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia dan merupakan forum global yang tidak membatasi negara, birokrasi, manusia dan waktu sehingga antar manusia dapat saling bertukar informasi dan memberdayakan informasi tersebut.

Sebab ini, seorang guru dituntut mengerti dan  menguasai teknologi, khususnya komputer dan internet, sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dimana internet merupakan produk informasi teknologi yang sangat luar biasa perkembangannya dewasa ini, arus informasi yang disediakan di internet sangat beragam sehingga sangat membantu para guru dalam  proses belajar dan pembelajaran. Manfaat yang bisa didapatkan misalnya guru dapat meng-update informasi mengenai kurikulum dan bahan ajar yang baru yang berupa power point maupun animasi pembelajaran yang pastinya membantu proses belajar mengajar menjadi lebih mengasyikkan.

Namun, jika melihat kenyataan dalam dunia pendidikan kita saat ini, masih banyak guru yang  miskin pengetahuan tentang teknologi terutama teknologi pembelajaran. Banyak guru yang masih “gaptek” alias gagap teknologi sehingga bisa dikatakan guru gaptek, guru “kejam” alias ketinggalan zaman..

Akses terhadap informasi teknologi (IT) pada saat ini sudah sangat mudah didapatkan. Tidak hanya dapat di akses lewat media komputer ataupun laptop, tetapi melalui handphone (HP) yang sudah dilengkapi fitur-fitur canggih. Bagi siswa teknologi merupakan makanan sehari-hari. Bagaimana tidak, mereka menggunakan produk-produk IT seperti facebook, twitter dan semacamnya dalam  aktivitas  mereka sehari-hari. Bangun tidur up date status “cape dech, masih ngantuk tapi udah mesti skul”, pergi sekolah update status lagi “otw skul. Intinya setiap momen, status di update. Walau cara mereka berbeda tetapi mereka melek akan teknologi. untuk itu, guru tidak mempunyai pilihan lain, selain terus menerus berupaya memperbaharui bahkan  mengkoreksi pengetahuan yang dimilikinya selama ini. Agar tidak dianggap “gaptek”, cupu, katrok, jadul bahkan “kejam” alias ketinggalan zaman.

Menurut lagu2anak.blogspot.com, ada sepuluh ciri-ciri guru kreatif :
1. Berpikir inovatif|
2. Percaya diri
3. Tidak gaptek (gagap teknologi)
4. Materi pelajaran yang diberikan menjadi mudah dimengerti
5. Terus belajar dan belajar
6. Cerdas dalam menemukan talenta anak didik
7. Kooperatif
8. Pandai memanfaatkan apa yang ada
9. Bisa menerima kritik
10. Mengajar dengan cara menyenangkan

Dengan melihat kesepuluh ciri di atas, guru harus mampu memotivasi diri sendiri untuk menjadi guru kreatif,. oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengembangkan kompetensi yang dimilikinya. Pengembangan kompetensi menurut Hopkins (2010:47) adalah cara guru untuk menilai terus menerus dirinya sendiri dengan membuka diri akan perubahan zaman yang terjadi. Pelajar dan budaya terus berubah. Itu yang harus dilakukan seorang guru.

Sebagai guru harus  mampu menyesuaikan diri dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi saat ini. Karena jika tidak demikian maka siswa bisa jadi memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi dari pada guru karena akses terhadap pengetahuan melalui media internet sudah sangat mudah di dapat. Hal ini mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi tidak berjalan baik dan efektif karena guru tidak mampu menjadikan dirinya sebagai sumber ilmu pengetahuan. Jika hal ini terus berlangsung bisa dipastikan guru yang seharusnya sebagai pembelajar hanya menjadi sosok pelengkap saja di sekolah.  Guru yang selama ini hanya berbekal pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku atau pengetahuan dari bangku kuliah saja akan tergilas dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi yang terus menerus mengalami perubahan.

Ada beberapa tips agar tidak di anggap guru “gaptek” (www.caramudahbelajarbahasainggris.com)

1. Guru harus megetahui dampak dari gaptek

  • Bidang keilmuan yang dimiliki oleh seorang guru bisa terus berkurang karena tidak melakukan pencarian di internet.
  • Guru bisa kalah pintar dengan muridnya karena murid saat ini sudah menggunakan dunia internet sebagai basis pembelajaran mereka.
  • Sewaktu teknologi dibutuhkan, guru tidak mampu menggunakannya .misalnya ketika ujian UKG via online guru akan mendapat kesulitan karena tidak bisa mengoperasikan komputer, atau ketika harus mengirim file lewat email, pengiriman file menjadi tertunda bahkan batal karena guru tidak mengerti mengoperasikan email.

Dengan mengetahui dampak dari gaptek, niat anda akan semakin terbangun. Kemudian rasa takut anda juga semakin besar jika tidak menguasai teknologi.

2. Niat dengan serius dan luangkan waktu
Ketika sudah meniatkan diri untuk mempelajari teknologi, maka tidak ada istilah tidak sempat atau tidak ada waktu. Luangkan meski 30 menit dan lakukan setiap hari

3. Meyakini bahwa teknologi bukan teroris
“Takut rusak, takut salah, takut tidak berfungsi” banyak yang mengeluhkan semua hal tersebut apabila dihadapkan dengan komputer. komputer itu canggih dan ketika anda salah tekan, maka sangat mudah untuk mengembalikannya seperti semula.

4. Siapkan mentor/mentori diri anda
Carilah pemandu dalam mempelajari ilmu-ilmu penting diinternet, atau menjadi mentor untuk diri sendiri, cari informasi sebanyak-banyaknya kemudian aplikasikan dalam pembelajaran atau coba-coba saja fitur yang adadidalam komputer.

Semoga tulisan ini dapat membantu kita para guru agar tidak di anggap “gaptek”, sehingga guru terus mampu mengikuti perkembangan zaman dengan cara mengasah kemampuan dan kreatifitas sesuai dengan tuntutan zaman dengan cara mencari informasi dari berbagai sumber keilmuan dan media informasi baik cetak maupun elektronik.

Banyaknya informasi yang disediakan di internet sangat beragam, mulai dari berita berbentuk pendidikan, kejadian-kejadian aktual manca negara, gambar bahkan video yang bersifat pornografi. Semuanya dapat diakses di internet baik informasi yang positif  maupun negatif, sehingga dibutuhkan pengawasan juga dari orangtua, cara terbaik mengawasi mereka adalah dengan meningkatkan wawasan pengetahuan orang tua dan guru terhadap internet.

Akhir kata, baik sebagai guru maupun orangtua harus tetap mempelajari informasi teknologi (IT) bukan hanya karena takut di anggap “gaptek”. Tetapi tujuan yang lebih penting agar tetap bisa membentengi anak maupun anak didik dari pengaruh negatif penyalahgunaan perkembangan teknologi itu sendiri.

*Guru di MTsN Jagong Kabupaten Aceh Tengah

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.