Suka Dibohongi, Kenapa?

oleh
Ilustrasi (net)

Catatan Muhammad Syukri*

Disadari atau tidak, manusia sesungguhnya suka dibuai dengan kebohongan. Mereka tahu sedang dibohongi, tetapi umumnya menikmati “angin surga” itu.

Sampai muncul pameo, orang lebih suka diberi antalgin (obat penghilang rasa sakit), daripada dioperasi agar penyakitnya sembuh. Percaya atau tidak, begitulah realitasnya.

Sebenarnya, manusia tidak suka dibohongi, tetapi banyak yang mudah dibohongi, dan bahkan ada yang memilih percaya pada kebohongan tertentu.

Baca Juga : Waspadai Operasi False Flag

Kenapa? Karena kebohongan sering kali terasa lebih nyaman daripada kenyataan. Terutama karena takut menghadapi kebenaran. Terkadang lebih mudah menerima ilusi daripada realitas yang menyakitkan.

Ada juga yang ingin merasa aman atau dihibur. Terbukti, kebohongan bisa memberikan harapan palsu atau rasa tenang.

Manusia cenderung percaya pada hal-hal yang sesuai dengan pandangan atau harapan pembohong, meskipun mereka tahu hal itu tidak benar.

Baca Juga : Di Gayo, Buku Dijual di Toko Parang

Lalu, kadang-kadang kita ikut percaya karena semua orang di sekitar kita juga mempercayainya. Ini namanya tekanan sosial.

Uniknya, banyak orang tahu mereka sedang dibohongi, tetapi tetap memilih berpura-pura tidak tahu. Semua itu demi kenyamanan atau demi menjaga hubungan.

Pernahkah pembaca merasa dalam kondisi seperti itu? Berikan komentar agar anda terlepas dari tekanan akibat menikmati kebohongan. Selamat mencoba!

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.