(Catatan Akhir Pekan) : Lima Jurus Mabuk Tentung Kapur

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Tentung Kapur bermakna prilaku seseorang yang menumpahkan nasi dalam priuk dengan cara menelungkupnya dan memukul-mukul bagian bawahnya agar seluruh isinya terkuras.

Dalam cerita rakyat Gayo, Tentung Kapur adalah tokoh antagonis yang hidupnya penuh dengan kelicikan dalam mewujudkan cita-citanya. Dia merasa paling berhak mendapatkan kehormatan. Padahal dirinya tidak pantas menerimanya. Dia bukan saja si buruk rupa, tapi juga berhati busuk.

Relevansinya dengan situasi kekinian, andai atau kalau dicontohkan dalam pemerintahan, Tentung Kapur adalah pejabat yang tidak ikhlas bekerja. Sehingga yang keluar dari mulutnya hanya gerutu dan selalu mengeluh dalam menjalankan Tupoksinya.

Oleh sebab itu, aku melihat negeriku seperti menonton film Drunken Master, Tentung Kapur menggunakan jurus mabuk dalam menyusun bata-bata harapan dan cita-citanya. Ketika menikmati alur ceritanya, dalam hati aku sering bertanya, apakah Tentung Kapur sedang pura-pura mabuk atau teler beneran.

Jurus mabuk pertama, Tentung Kapur sengaja tidak menandatangani berkas-berkas di atas meja kerjanya. Stafnya mulai mengeluh. Tapi kalau hal itu berkaitan langsung dengan kepentingannya, dokumen itu langsung diteken.

Jurus mabuk kedua, Tentung Kapur sengaja membuat anggaran tidak jalan. Pencairannya tidak sesuai dengan tahapannya yang sudah terjadwal periodisasinya. Defisit membengkak, korupsi dan melabrak aturan keuangan negara menjadi hal biasa baginya. Akibat dominonya masyarakat kekurangan daya beli.

Tulisan Terkait : Si Bandit, Reinkernasi Tentung Kapur

Jurus mabuk ketiga, Tentung Kapur telah diberi jabatan ke satu, dia mundur, jabatan kedua mundur lagi, berikan lagi jabatan ketiga, tidak punya rasa malu, mundur lagi. Hobinya suka merajuk, setiap kali ada masalah di dalam mengerjakan tugasnya dalam jabatannya.

Jurus mabuk ke-empat, keistimewaan jurus ini bisa mendapatkan jabatan bergengsi tanpa fit and proper test. Lagi-lagi kalau ada masalah mengundurkan diri, buang badan dan mencari kambing hitam.

Jurus mabuk kelima, Tentung Kapur memusuhi wartawan dan menutup akses bagi media yang mengkritisinya untuk mewujudkan dendam dengan menjalankan politik belah bambu, yang satu diangkat dan yang lainnya diinjak.

Beruntung, Tentung Kapur baru menguasai lima jurus mabuk, tetapi daya rusaknya sudah sangat dahsyat. Tidak saja melukai fisik, tetapi juga hati dan perasaannya masyarakat. Bagaimana kalau Tentung Kapur menguasai delapan jurus dewa mabuk, bisa-bisa kematian massal akan menimpa negeri ini.

(Mendale, September 30, 2023)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.