[Puisi] Mengenang Putri Handayani, Bidadari Yang Pergi Bersama Cahaya Api
Mugiarti
Sayup…ketika lelapmu malam itu
Betapa doa-doa mengiang di kubah-kubah masjid
Seperti mimpi ketika kau dengar langkah berderap
beriring dengan tangis dan kecemasan.
Kau meronta bangkit dan berteriak kelu dalam napas tercekat
.
Kau tahu, ini saatnya menerbangkan doa-doa
Sebelum pamit untuk senja esok yang tak lagi jingga
dan lengang demikian gigil
saat kau pasrah dalam dekap doa
dalam rintih pilumu berjibaku dalam kepulan asap
Ayah, ibu
Maaf tak sempat pamit
Semoga kelak kita bertemu di kelip cahaya surga
Maaf untuk sebait puisi retak yang tak sempat kutuntaskan
Blangkejeren, 31 Maret 2023
*Mugiarti adalah salah seorang guru di Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, anggota Komunitas Sastra Bukit Barisan. Ia merupakan penulis puisi dan berharap dunia literasi dan kepenulisan di daerahnya dapat bangkit dan berkembang seperti di Kota Takengon. Puisi didedikasikan untuk Putri Handayani korban tragedi pilu kebakaran di Pining Gayo Lues 31 Mart 2023 yang lalu.