Oleh : Ismail Baihaqi*
Kebakaran dahsyat yang terjadi di Dusun Lah, Kampung Pining, Kecamatan Pining, Gayo Lues. pada malam Jumat 31 Maret 2023, tepatnya pukul 02.30 dini hari yang lalu cukup menghebohkan masyarakat Gayo Lues dan sekitarnya.
Peristiwa naas yang memilukan tersebut memakan korban jiwa yakni seorang gadis cilik bernama Putri Handayani bin Sabri yang berusia 14 Tahun.
Antara sedih dan kecamuk rasa kehilangan takdir dari Allah SWT, jenazah Putri ditemukan berdekatan dengan mushaf Alquran yang masih sedikit utuh. Alquran yang biasa dibaca oleh Putri terletak disamping jasadnya, memaku di balik puing-puing sisa arang dan abu akibat jilatan lidah api.
Saat media ini mengunjungi rumah neneknya Remiah Inen Sabri di Pining pada Minggu 2 April 2023, menceritakan pada saat kejadian tersebut bocah kelas VIII SMP Negeri Pining tersebut tidur di lantai 2.
Saat kobaran api membumbung tinggi, diduga kuat Putri mengalami keracunan asap hingga pingsan, hingga api membakar tubuhnya.
“Biasanya dia tidur sama bibiknya dan kadang di rumah dan kebetulan pada hari naas tersebut Putri tidur di rumah ini,” kisah neneknya.
Si Putri kecil sudah tinggal bersama neneknya karena orang tuanya berpisah, dikenal dengan anak yang baik dan santun. Ia juga kerap membantu pekerjaan rumah, rajin belajar dan suka menghafal Al-Quran.
Pasca kejadian naas tersebut Putri ternyata telah mendaftarakan diri mengikuti perlombaan yang diadakan pemuda Pining dalam cabang Tilawatil Quran.
Bahkan ia telah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba tersebut. Mushaf Alquran yang biasa ia baca, ditemukan berdekatan dengan jenazahnya, yang sebahagiannya telah turut dibakar api.
Hal itu, sebagaimana dibenarkan oleh salahsatu tim panitia Pemuda Pining Mega Susanti.
Sementara Berdasarkan keterangan dari salah satu guru SMPN 1 Pining, Siti Aminah S.Pd sekaligus Wali Kelas almarhumah, putri adalah seorang siswi berprestasi, ia selalu mendapat peringkat 2 dan 3 di kelasnya.
“Almarhumah orangnya baik budi, sopan, akhlaknya mulia, bertutur kata lembut, semangat belajarnya luar biasa,” jelas Aminah.
Sementara itu salah seorang ustadz tempat Putri belajar mengaji Tgk Ali Musa mengatakan, almarhum berbeda dengan rekan-rekannya. Ia anak yang rajin dan pintar serta memiliki suara yang indah.
“Terakhir kita libatkan dia membaca Alquran pada acara Isra’ mijra’ 1443 H kemarin jelas Ali Musa sekaligus koordinator Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama (KUA) Pining tersebut,” kata Ali Musa.
Sebelum kejadian api itu, Putri sempat menulis diberanda Facebook miliknya. Ia pun seakan rindu kepada ibunya.
“Mak aku tak bisa datang untuk menjumpai mamak,” tulis Putri di beranda Facebooknya.
Namun takdir berkata lain almarhumah Putri Handayani pergi untuk selamanya. Selamat jalan Putri semoga keluarga tabah dan ikhlas melepas kebergianmu. Amin yarabbal alamin.
Kini Putri yang bercita cita menjadi hafiz Qur’an itu telah pergi untuk selamanya. Selamat jalan semoga surga tempat istirahatmu. [SY]