TAKENGON-LintasGAYO.co : “Politik budaya harus dihentikan,” kata Salman Yoga pada acara Pelatihan Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Aceh Tengah pada 4 s.d 6 Juli 2022 yang diadakan oleh Balai Bahasa Aceh.
Menurut Salman, politik kebudayaan adalah memasukkan suatu budaya ke budaya lain tanpa memberi dasar budaya mereka sendiri.
Di Gayo kata Salman, politik budaya sangat dirasakan, ketika anak-anak sekolah diberi bacaan kisah Malin Kundang atau Roro Jongrang, namun tidak dibekali dengan kisah Malim Dewa, Putri Bensu atau kisah-kisah lain.
“Politik budaya tetap akan berlangsung jika orang daerah tidak berkarya, maka anak cucu kita akan dicekoki dengan budaya daerah lain,” jelas Salman.
Maka, kata Salman lagi, jika pemerintah juga terus menerus memasukkan nilai budaya lain maka nilai luhur budaya lokal akan tenggelam.
“Maka yang kita butuhkan adalah orang-orang daerah untuk terus bergerak menulis agar budaya lokal bisa tetap eksis juga peran penuh pemerintah daerah untuk mendukung para penulis lokal,” pungkas Salman. [Sarami Naku]