Ekstrak Amal 1000 Bulan Dalam Semalam

oleh

Oleh : Drs. Jamhuri Ungel, MA*

Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan dari dua belas bulan dalam tahun hijriah, Allah menjadikan bulan Ramadhan sebagai penghulu seluruh bulan. Di dalam bulan Ramadhan diturunkan al-Qur’an yang dijadikan pedoman untuk menuju kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Bulan Ramadhan sebagai bulan istimewa bagi umat Islam, semua amal akan dilipat gandakan pahalanya, amal perbuatan yang di luar bulan ramadhan dinilai sebagai perbuatan sunat yang mendapat pujian bagi yang mengerjakan dan tidak dibenci bagi mereka yang meninggalkan, dikelompokkan kepada perbuatan yang mempunyai nilai penuh (sebagai perbuatan wajib).

Perbuatan wajib yang dilakukan di luar bulan Ramadhan akan dilipat gandakan pahalanya bila dilakukan di bulan Ramadhan.

Semua orang muslim diwajibkan untuk berpuasa yakni menahan diri dari makan dan minum semenjak dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, puasa dilaksanakan selama satu bulan penuh dengan tidak menentukan jumlah hari apakah 29 atau 30 hari, sehingga sering terjadi perbedaan pendapat ketika menentukan waktu mulai dan waktu berakhirnya bulan Ramadhan.

Perbedaan pendapat juga disebabkan juga dengan keizinan dari Rasulullah untuk mengamalkan dua hadis yang berbeda untuk satu kasus yakni hadis tentang ru’yah dan hadis tentang hisab.

Dari al-Qur’an kita ketahui bahwa ada satu malam dari bulan Ramadhan yang disebutkan dengan malam lailatul qadar, dimana malam ini lebih baik dari seribu bulan, pada malam ini malaikat dengan izin Allah turun kedunia, pada malam lailatul qadar ini semua alam dan isinya sujud kepada Allah, dan masih dalam ayat tersebut dikatakan kalua kejadiannya sampai terbitnya fajar.

Banyak pemahaman yang muncul tentang terkadinya malam lailatul qadar, diantaranya : malam ini terjadi pada malam ganjil dari bulan Ramadhan, kemungkinan terjadinya dipahami pada hitungan sebelas ke atas, kejadiannya hanya sebentar dan masyarakat memahaminya kata semua isi alam bersujud dengan makna hakiki dari sujud yaitu semua isi ala merunduk kebumi.

Sehingga ada sebuah kejadian yang pernah diceritakan oleh orang tua saya, ada satu orang yang pergi di tengah malam ke tempat pemandian, sesampai di tempat pemandian ia meletakkan kainnya dipohon (ia tidak tau kalau pada saat itu sedang terjadinya lalilatul qadar), tiba-tiba kainnya terbawa ke atas. Setelah itu baru sadar kalau yang terjadi adalah lailatul qadar.

PAda juga yang memahami kalau malam lailatul qadar itu selalu ada dalam satu malam pada setiap bulan Ramadhan, hanya saja tidak ada yang mengetahui waktu terjadinya. Menurut mereka yang berpendapat demikian, semua orang sebenarnya mendapatkan malam lailatul qadar tersebut dengan nilai yang diberikan oleh Allah kepada semua orang yang beriman sesuai dengan amal yang dilakukan pada malam itu.

Kalau seseorang hanya beribadah dengan ibadah rutinitas ( shalat maghrib, isya dan subuh) maka pahala rutinitas yang dilakukan tersebut yang dikalikan dengan seribu bulan, kalau ada yang menambahnya dengan tarawih, witir dan tadarus maka semua amalan yang diakukan tersebut yang dikalikan dengan seribu bulan. Dan seterusnya sangat tergantung dengan banyaknya amal yang dilakukan.

Karena tidak inginnya Allah menempatkan atau memasukan hamba-Nya yang mukmin/muslim kedalam api neraka di hari akhirat kelak, Allah menyediakan pasilitas untuk menghapus dosa-dosa dari amal perbuatan manusia, diantaranya adalah dengan adanya bulan puasa.

Nabi Saw. Mengatakan : Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan dengan penuh perhitungan diampuni dosa-dosanya pada masa lalu. Dan ditambahkan lagi dengan : Barang siapa yang melaksanakan ibadah-ibadah malam pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan maka Allah menghapus dosa-dosa mereka pada masa lalu.

Yang paling istimewa lagi sebagaimana yang telah disebutkan adalah adanya malam lailatul qadar yang pada malam itu Allah memberi nilai (pahala) amal mereka yang beriman dan mereka yang muslim dengan nilai lebih baik dari pada beramal selama 1000 (seribu) bulan.

Bila dihitung dengan hitungan tahun waktu 1000 bulan itu hampir sama dengan 83 tahun lebih kurang. Lalu apakah kita masih mempunyai dosa bila kita mendapati bulan Ramadhan dan kita berpuasa serla melakukan ibadah-ibadah sunat pada bulan tersebut, bila pun kita melakukan kesalahan dalam batasan tertentu (bukan dosa besar) maka kita yakin semua dosa kita akan diampuni.

Kecuali memang kita tidak mau dan tidak mempunyai keinginan untuk masuk ke dalam surga Allah.

Untuk lebih mudah memahami bagaimana ekstrak amal pada malam lailatul qadar yang dilakukan Allah, maka kita bisa membuat satu perumpamaan : Seorang anak pada setiap harinya kita beri jajan sebanyak Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), berarti untuk sebulan lebih kurang Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dan untuk setahun sebanyak lebih kurang Rp. 3.600.000,- (tiga juta enam ratus ribu rupiah).

Lalu pada satu hari kita katakana kepada anak tersebut kalua kamu bisa khatam membaca al-Qur’an dalam bulan Ramadhan ini maka saya akan berikan untuk kamu hadian uang sebanyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

Jadi uang yang didapat sebagai hadian sebanyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) merupakan ekstrak dari jajan selama lebih kurang 3 tahun dengan tidak mengurangi jajan yang harus diterima setiap harinya.

*Dosen Pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.