TAKENGON-LintasGAYO.co : Sepak terjang atlit-atlit Aceh Tengah di Pra PORA III yang berlangsung tahun ini, menarik perhatian banyak orang di dataran tinggi Gayo.
Pencapaian mentereng atlit-atlit Aceh Tengah di gelaran Pra PORA kali ini tak pelak mengundang apresiasi dari banyak pihak.
Salah seorang yang mengapresiasi tinggi pencapaian atlit Aceh Tengah ini adalah Januar Effendi, anggota DPRK dari partai Gerindra.
Dalam pertemuan dengan atlet dan pelatih Balap Sepeda Aceh Tengah yang baru kembali dari Banda Aceh/Aceh Besar, anggota komisi IV DPRK Aceh Tengah ini menyampaikan apresiasinya itu.
Tapi, segera setelah melakukan dialog dengan para atlet dan pelatih balap sepeda ini, Januar Effendi segera mengetahui kalau sebenarnya prestasi atlet-atlet Aceh Tengah di kancah olahraga, bisa lebih tinggi lagi.
Balap sepeda sebagai contoh, berbeda dengan beberapa cabang olahraga lain. Prestasi atlet di cabang ini sangat ditentukan oleh kualitas alat.
Menurut Rizky, pelatih kepala tim balap sepeda Aceh Tengah, 40% prestasi atlet cabang ini ditentukan oleh kualitas alat.
Sementara, di Pra PORA kemarin, kualitas alat tim Aceh Tengah, jauh tertinggal dibanding daerah lain.
Misalnya di BMX dan MTB, Aceh Tengah masih menggunakan sepeda keluaran 2010, yang artinya tertinggal 11 tahun dari saingan. Road Bike, malah Aceh Tengah belum punya sepedanya.
Mendengar ini, Januar segera merespon dan meminta kepada Plt. Kadispora Aceh Tengah, Zulfan Diara Gayo yang duduk di sampingnya, supaya mengajukan jumlah anggaran yang layak untuk pembinaan olahraga.
“Jangan sampai ke depannya kita mendengar cerita seperti ini lagi. Atlet kita bertanding dengan daerah lain, menggunakan peralatan yang kualitasnya jauh lebih buruk,” katanya beberapa waktu lalu.
“Tolong untuk pembahasan anggaran APBK 2022 ini, ajukan jumlah yang layak untuk olahraga. Nanti saya di komisi D akan menggalang kawan-kawan di DPRK untuk mendukungnya,” ujarnya.
Januar Effendi selanjutnya menambahkan, bahwa dirinya tidak sepakat dengan pendapat sebagian kalangan yang melihat dana olahraga itu mubazir, lebih baik diarahkan untuk pembangunan fisik.
Menurutnya, pembinaan olahraga tak ada bedanya dengan pendidikan. Ini adalah usaha membangun SDM. Seperti pendidikan, kemampuan berolahraga bisa membuat seseorang meraih masa depan yang lebih baik.
“Kita lihat sekarang, dengan menjadi atlet, orang bisa menghasilkan uang sampai milyaran, kalaupun tidak, prestasi yang baik bisa membuat mereka diundang jadi anggota polisi, atau bekerja di BUMN,” ujarnya.
Belum lagi, event-event olahraga yang menghidupkan ekonomi daerah, yang gilirannya akan meningkatkan PAD.
Atas dasar itu, Januar Effendi menyatakan dengan tegas, dirinya sebagai pribadi dan Gerindra secara umum akan mendukung penuh rencana dinaikkannya anggaran untuk olahraga.
[WWN]
