Gencar Diburu, Peneliti : Harus Ada Qanun Khusus Selamatkan Spesies Burung di Gayo

oleh
Burung Luntur Gunung Sumatera (Foto Agus Nurza)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Keberadaan spesies burung di hutan dan padang dataran tinggi Gayo, kini semakin terancam.

Tingginya angka perburuan, membuat semua jenis burung di daerah ini seakan tak lagi bisa dibendung.

Banyaknya pecinta burung dan tingginya angka perburuan menggunakan senapan angin mengharuskan adanya aturan khusus untuk menyelamatkannya.

Terlebih lagi, daerah Gayo yang terkenal dengan kopi arabika terbaiknya, membutuhkan burung menjaga pola rantai makanannya, sebagai spesies menjaga ekosistem kopi Gayo.

Pengamat dan peneliti burung di Gayo, drh. Agus Nurza, M.Si, Senin 11 Mei 2020 mengatakan, ekosistem burung kini semakin terancam.

“Banyaknya club perburuan menggunakan senapan angin, yang kini dimodifikasi sedemikian canggih, memudahkan menyasar burung dari jarak yang lumayan jauh. Hobi ini menjadi tren baru di Gayo,” kata Agus Nurza.

Burung Madu Ekor Merah (Temminck sunbird) di Gunung Burni Telong

“Belum lagi dengan cara ditangkap, kedua aktivitas itu menjadikan keberadaan burung di Gayo kian terancam, padahal burung menjadi ekosistem penting dalam dunia pertanian tak terkecuali Kopi,” tambah Agus Nurza.

Untuk itu, diperlukan adanya Qanun khusus untuk melindungi psesies burung. Qanun itu katanya lagi, bisa berupa ancaman dan tindak pidana bagi para pemburu burung.

“Saat ini tengah kita teliti dari segala sisinya, nantinya hasil penelitian itu akan kita dorong kepada pemerintah untuk melindungi keberadaan burung dari gencarnya perburuan,” tandasnya.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.