Drainase Bur Lintang Kurang Optimal, Jadi Penyebab Banjir di Pedekok Pegasing

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Masyarakat di seputaran Kampung Pedekok, Pegasing, Aceh Tengah mengeluhkan adanya material yang tumpah ruah ke jalan nasional Takengon-Blangkejeren saat hujan deras terjadi.

Tak pelak, material seperti bebatuan dan lumpur, berserakan di badan jalan, dan menutup drainase, dan terjadinya luapan air ke kampung-kampung yang ada dibawahnya, lantaran drainase yang ada tak lagi dapat bekerja maksimal.

Seorang warga, Rakim mengatakan, hal tersebut seolah menjadi tradisi saat hujan turun. Bukan hanya itu, katanya lagi, genangan air juga terjadi dan masuk ke rumah-rumah warga.

“Kami berharap ada solusi. Karena hal ini berulang kali terjadi,” katanya kepada Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar saat meninjau lokasi serakan material tersebut, di KM 21 atau dikenal dengan kawasan Bur Lintang.

Ia mengatakan, drainase kurang bekerja maksimal. Untuk itu, ia meminta pemerintah bisa membuat drainase yang lebih baik. “Silahkan pakai tanah kami jika memang dibutuhkan, asal ditangani dengan cepat. Meski kami tau, pemeliharaan jalan itu dijalankan oleh BPJN-1 Aceh,” katanya.

Mendengar itu, Bupati Shabela yang meninjau langsung titik-titik drainase, mengatakan pemerintah segera akan melakukan tindakan dan mencari solusinya.

“Kita sudah melihat beberapa titik yang dulunya dijadikan sebagai pembagi aliran air hujan, namun sekarang sudah ditutup karena alasan yang sama, yakni mencegah arus air yang besar menuju perkampungan dan areal persawahan,” tutur Shabela.

“Namun ada satu titik yang kita singgahi terlihat air mengalir pada satu arah saja, sementara saluran drainase juga bercabang pada sisi jalan yang lainnya. disini sepertinya cocok untuk dijadikan sebagai pembagi aliran air,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi luapan air akibat pembagian aliran drainase ini, Shabela menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pertanian untuk merencanakan pembuatan embung untuk menampung air akibat pembuatan jalur drainase yang baru.

Disamping itu, dia juga memberikan instruksi yang sama kepala Kadis PUPR untuk melakukan perbaikan saluran aliran drainase yang lama baik belokannya maupun lebarnya.

“Untuk Kadis PUPR, aliran drainase yang lama direhabilitasi baik lekukan maupun lebarnya. Apabila warga sudah memperbolehkan tanahnya dipakai, dipergunakan untuk dibangun parit yang dapat dilalui aliran air hujan dengan debit tinggi,” tegasnya.

Selain penataan cross drain, Bupati juga meminta kepada BPJN-I Aceh untuk melakukan perbaikan terhadap saluran drainase yang mengarah ke cross drain, dan ikut bertanggung jawab terhadap dampak-dampak yang dimunculkan dari sistem drainase jalan nasional ini.

“Kami rasa Balai juga tetap bertanggung jawab dan harus ikut menyelesaikan permasalahan ini. Untuk petugasnya yang ada disini, tolong buatkan laporan dan propopsalnya.  Nanti kami akan bicara dan menyampaikan langsung kepada kepala balai,” tutupnya.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.