“Secercah Cahaya” Terbit di Simpur Bener Meriah

oleh

Catatan : Zuhra Ruhmi*

Debu beterbangan setelah mobil double cabin dan off road melaju. Jarak pandang terbatas, pengemudi double cabin yang kami tumpangi mengurangi kecepatan. Membiarkan debu terbang hingga jarak pandang mulai terang.

Jalanan sempit, tikungan tajam, tanjakan dan turunan yang mendekati 45 derajat adalah “penyedap” pada perjalanan menuju Kampung Simpur Kecamatan Mesidah. Ditambah “bumbu” bebatuan dan jarak perjalanan sekitar 60 Km dari Ibukota Bener Meriah, Redelong.

Hutan dan bukit adalah pemandangan utama, kayu-kayu dipaksa “tidur” dengan mesin chainsaw. Lahan perkebunan kopi terus diperluas tanpa memikirkan akibat peningkatan suhu bumi yang akan berimbas pada pengurangan produktivitas kopi

Mencari potensi tersembunyi alasan Kanwil Kemenag Aceh, H Daud Pakeh rajin mengunjungi daerah yang jauh dari keramaian dan minimnya fasilitas, karena pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) biasanya berpusat di kota.

Puluhan warga telah berkumpul di tanah lapang sekira pukul 16.00 pada Jum’at 15 Maret 2019. Sekitar 3 tratak telah dipasang yang dibentang tikar. Kedatangan rombongan Kanwil Kemenag Aceh dan Kemenag Aceh Tengah telah dinantikan masyarakat Simpur.

2 mobil double cabin dan off road telah mematikan mesin, satu persatu penumpangnya turun, derap langkah mereka menimbulkan sensasi layaknya konser dengan asap buatan. Tapi ini asap alami, bersumber dari tanah kering.

Kasubbag Inmas Kemenag Aceh, Muhammad Nasril dan Staff Inmas Kemenag Aceh dan seorang wartawan media cetak ternama di Aceh ikut turun dari bak belakang mobil double cabin. Melompat mengikuti gravitasi bumi dan saling menertawai perubahan warna kulit dan rambut yang agak kecoklatan. Saling bantu bersihkan debu dari belakang pakaian mereka.

Keikhlasan H Samsul Bahri, Armas, Sutarsin mewakafkan sekitar 1 hektar tanahnya untuk dibangun Madrasah Ibtidaiyah adalah “gerbang” kunjungan rombongan Kanwil Kemenag Aceh dan Kemenag Bener Meriah ke Kampung Simpur.

Samsul menyerahkan secara simbolis tanah wakaf di Kampung Simpur Bener Meriah untuk pembangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) kepada Kanwil Kemenag Aceh, H M Daud Pakeh. [Zuhra Ruhmi]
Silaturahmi terjalin, setelah bersalaman dan para rombongan telah duduk, seremoni dibuka dengan salam oleh moderator. Satu persatu nama yang dipersilahkan menyampaikan sepatah dua patah kata.

Investasi akhirat

Investasi akhirat adalah alasan H Samsul dan dua pewakaf lainnya menghibahkan tanah milik mereka. Peruntukan sebagai madrasah adalah niat mulia lainnya.

Menurut Samsul, sedekah jariah, dan ilmu bermanfaat adalah amalan yang tidak terputus. Maka wakaf tanah dan pembangunan madrasah merangkum keduanya. Tak hanya itu, Samsul juga mewakafkan tanah untuk pembangunan Madrasah Tsanawiyah di lokasi yang berdekatan.

Reje Kampung Simpur, Armas juga mengatakan kebutuhan masyarakat akan hadirnya madrasah sangat mendesak. Pasalnya, anak-anak yang menempuh pendidikan dasar, harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit berjalan kaki.

Silaturahim antara rombongan Kanwil Kemenag Aceh, Kemenag Bener Meriah dan masyarakat Simpur [Zuhra Ruhmi]
Belum lagi kebanyakan anak-anak menginjak remaja yang dan sangat membutuhkan ilmu agama.

“Oleh karenanya kami (penduduk Simpur) sangat membutuhkan madrasah. Kehadiran Pak Kanwil membawa secercah cahaya bagi kami,” kata Reje, haru atas kehadiran orang nomor satu di Kanwil Kemenag Aceh ini.

Gayung bersambut, pertanyaan dijawab, asa diaminkan. Kanwil Kemenag Aceh, H M Daud Pakeh dan Kakankemenag Bener Meriah, Saidi Bentara S Ag MA menyambut baik usulan warga Kampung Simpur.

“Semoga kita (Kanwil Kemenag Aceh) dan Kemenag Bener Meriah akan bangun Ruang Kegiatan Belajar (RKB) awal tahun ajaran baru ini,” kata Daud Pakeh sembari meminta dukungan dan partisipasi aktif masyarakat.

Menurut Daud Pakeh, proses pembelajaran di Simpur juga akan diubah menjadi sekolah yang berbasis alam.

“Kita akan bicarakan konsepnya dengan Pak Saidi,” kata Daud Pakeh.

Lebih lanjut, Daud Pakeh juga mengucapkan terimakasih atas hibah tanah yang akan dijadikan madrasah ini.

“Terima kasih kepada para pewakaf, semoga menjadi sedekah jariah,” harap Daud Pakeh.

Setelah seremoni selesai, beberapa anak menggunakan cadar senandungkan nasyid, tanda bahagia secercah cahaya telah datang ke kampung mereka.

“Kita akan bertemu lagi di peresmian gedung ini,” pungkas Kanwil Kemenag Aceh.

Anak-anak bersorak sorai cahaya lainnya akan segera hadir. Senyum mereka semakin merekah pengharapan mereka di”aminkan”.

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.