Hari ke-3 SJI Aceh, Pemateri nyaris menitiskan air mata dihadapan wartawan

oleh

*Catatan: Supri Ariu

JpegKETUA Bidang Pembinaan Daerah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari nyaris menitiskan air matanya dihadapan puluhan wartawan lokal Aceh saat menjadi pemateri dalam kegiatan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Aceh tahap 2 pada Rabu (26 November 2014) pagi di balai kantor PWI Aceh.

Atal yang juga Pimpinan Redaksi media online Sportanews.com ini tak mampu menahan rasa harunya saat menceritakan pengalamannya takkala dirinya memilih masuk agama Islam,”Saat itu saya berada di perantauan untuk kuliah dan kebetulan malam itu saya sangat merasa kesulitan akibat tidak mampu membeli nasi untuk makan,” cerita Atal wartawan senior berdarah Karo ini.

Lanjutnya, akibat seharian penuh belum makan membuat dirinya sakit perut sejak malam hingga pagi. Namun, tiba-tiba hati saya bergetar dan merasa lebih tenang ketika saya mendengar suara adzan shubuh. Entah apa penyebabnya, seketika itu saya menangis dan langsung teringat dengan dosa-dosa yang pernah saya lakukan. Detik itu juga saya ingin masuk Islam,” kenang Atal sembari menahan mimiknya yang nampak sedih dan matanya yang mulai berbinar.

Bukan hanya Atal, puluhan wartawan yang menjadi peserta dalam sekolah jurnalistik selama dua minggu itupun ikut larutdan terharu. Saya sendiri yang kebetulan ikut menjadi peserta bersama rekan saya Ichwan mewakili LintasGayo.co sangat terkesima dengan pengakuannya tersebut.

Namun tak lama berselang, Atal kembali menunjukkan sikap humorisnya yang tinggi, meskipun sempat terdiam beberapa menit, suasana ruangan kembali gemuruh akibat ulahnya yang lucu namun menurut kami penjelasannya sebagai pemateri sangat baik dan berwawasan. Seluruh Teman-teman wartawan mengaku senang dengan penjelasannya dalam menyampaikan materi.

Selain itu, saya sendiri merasa kagum dengan sifat ramahnya. Sifat khas masyarakat suku Karo dan Batak. Dia juga bercerita, saat ini Anak sulungnya sudah berkerja sebagai ahli hukum di Finlandia, dan Anak keduanya tidak lama lagi akan menggelar dokter ahli spesialis jantung sedangkan untuk anak bungsunya masih berstatus mahasiswa baru. Ini menjadi penambah motivasi kami untuk lebih giat dalam meraih cita-cita sebagai wartawan.

“Kalian harus bersyukur, bahwa kalian itu adalah seorang wartawan. Ini pekerjaan yang mulia,” pesan Atal sembari melanjutkan materinya.

Akibat kejadian hari ini, membuat saya ingin sekali menulis semuanya. Berharap, semoga tulisan ini dapat memberi semangat baru untuk para pembaca, khususnya kepada Teman-teman wartawan, Amin.

Penulis adalah wartawan Media LintasGayo.co dan berada di Kota Banda Aceh.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.