
Takengon-LintasGayo.co : Aksi rusuh massa pecah di Takengon, pada Selasa (18/3/2014) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Aksi ini sempat membuat suasana Kota Takengon panas, karena berujung dengan aksi pembakaran peralatan kantor salah satu Parlok di Aceh Tengah.
Aksi massa ini akhirnya berhasil diredam oleh aparat kepolisian yang terjun ke lokasi dengan cepat dan membubarkan massa dengan melepaskan tembakan peringatan beberapa kali ke udara.
Sumber LintasGayo.co di lokasi menyebutkan, insiden malam ini berawal dari kampanye Partai Aceh (PA) di Kampung Asir-Asir Kecamatan Lut Tawar, Selasa siang, 18 Maret 2014. Dimana menurut sejumlah anggota Pembela Tanah Air (PETA), ada beberapa pernyataan salah seorang juru kampanye dinilai menyudutkan tokoh pejuang pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA).
Tidak terima dengan isi kampanye yang menyudutkan tersebut, pada Selasa malam itu, sekitar pukul 22:30 WIB ratusan anggota PETA dengan berjalan kaki dan ada yang menggunakan kendaraan berpatroli diseputaran Simpang Wariji Takengon.
Naasnya, satu unit kendaraan roda 4 jenis Taft yang berbalut stiker PA melintas di ruas jalan tersebut, para anggota PETA yang berjaga-jaga disepanjang Jalan Lebe Kader (Sp. Wariji-Kemili) menyetop mobil tersebut berpenumpang 2 orang yang belum diketahui identitasnya.
Saat mobil berhenti para anggota PETA yang ada, langsung melempari batu, menghujamkan parang ke mobil tersebut. Kondisi ini mengakibatkan kaca bahagian depan mobil tersebut pecah, kap depan dihujami sangkur sampai kondisi kendaraan tersebut rusak.
Tak lama kemudian anggota Kepolisian Polres Aceh Tengah tiba dilokasi dan segera melepaskan tembakan peringatan. Saat aksi anggota PETA berlanjut akan membakar mobil itu. Anggota kepolisian berhasil membawa mobil itu ke kantor Polres Aceh Tengah.
Tak cuma sampai disitu, para anggota PETA bergerak menuju kantor pemenangan PA di daerah tanjakan Wariji (Samping Percetakan Image) dan setibanya disana massa membongkar pintu kantor yang terkunci.
Massa mengambil beberapa barang, kursi dan bendera yang ada dalam kantor tersebut lalu membakarnya.
Sampai berita ini diturunkan, anggota kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolres Aceh Tengah sudah mengamankan lokasi. Petugas pemadam kebakaran (Damkar) ikut memadamkan api yang berasal dari beberapa barang serta bendera PA yang dibakar. Suasana Takengon dan sekitarnya kian mencekam karena listrik mati.
Pantauan LintasGayo.co yang mengikuti pergerakan anggota PETA ke arah Terminal, Pasar Inpres dan Bale Atu berpatroli sembari menurunkan bendera serta poster caleg PA yang ada. Tepat pukul 23:30 WIB, anggota PETA yang melakukan patroli berkumpul di depan Pendopo Bupati Aceh Tengah.
Jelang, Rabu (18/3/2014) dini hari tadi massa kembali berkumpul di seputaran Simpang Wariji Takengon, namun kemudian bubar. Sementara Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Artanto, SIK belum berhasil dikonfirmasi karena kesibukannya mengkoordinasikan jajarannya terkait peristiwa tersebut. (GM)