Musikalisasi Puisi “Kopi” Teringat Takengon

oleh
Musikalisasi Puisi Kopi
Musikalisasi Puisi Kopi

TIDAK hanya kesenian tradisi Aceh Musikalisasi Puisi Kopi juga warnai Pegelaran Seni Budaya Aceh dengan tema Pulang Kampung Mengenang 9 tahun Tsunami 2004 yang digelar oleh Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Aceh (IPMA) Padangpanjang Sumatera Barat. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis malam, (26/12/2013) di Gedung Pertemuan M. Syafe’i Kota Padangpanjang Sumatera Barat.

Musikalisasi Puisi Kopi adalah pertunjukan karya Ansar Salihin (Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) padangpanjang kelahiran Bener Meriah, Aceh) kemudian diaransemen oleh Fandun Alunk (Mahasiswa Jurusan Musik ISI Padangpanjang). Puisi ini merupakan bagian dari kumpulan Antologi puisi Kopi penyair enam negara yang terbitkan oleh The Gayo Institut (TGI) Aceh Tengah 2013.

Ansar
Ansar Salihin

Puisi yang berjudul Nasib Petani merupakan penggambaran kerinduan kepada kampung halaman. Selain itu, menggambarkan kondisi pentani Kopi di Gayo yang sangat terkenal dan megah tapi petani tetap miskin. Kerinduan dan kritikan sosial inilah yang ingin disampaikan oleh pengkarya dalam bait-baitnya. Pertunjukan tersebut dimainkan oleh empat pendukung, pemusik, vokalis dan seorang pembaca puisi.

 

Nasib Petani

Jalan selangkah tuangkan desak dalam gelisah
terbentang hamparan hijau bertebing mentari
meski jauh tetap teringat takengon
secangkir untuk diri sendiri
hasil berlimpah entah siapa menikmati
aku khawatir pada petani dimiskinkan
dengan hianat penguasa kopi
aku khawatir pada segelas kopi untuk sendiri juga terbenam

Padangpanjang, 14 Oktober 2012

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.