Gempa Gayo (bagian 16)
Catatan: Aman ZaiZa

DI TENGAH luka Gayo yang belum mongering dan sembuh, bencana kembali datang. Ratusan warga dilaporkan kehilangan tempat tinggal dan hingga malam ini seorang warga di Kecamatan Mane, Pidie dilaporkan meninggal dunia akibat jantungan karena gempa.
Dari informasi yang diterima, Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah melaporkan perkembangan dampak gempabumi 5,6 SR di 16 km barat daya Aceh Besar kepada Presiden. Dampak gempa merusak di Kabupaten Pidie yang meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Tangse, Mane dan Geumpang.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho Berdasarkan data sementara yaitu di Kecamatan Tangse, Pidie 1 meninggal karena serangan jantung, namun informasi yang beredar dilapangan yang meninggal ini warga Mane. Selain itu, ada 3 luka-luka dimana, 2 orang dirujuk di RS Sigli.
Kerusakan yang dialami sebanyak 368 unit rumah, 9 unit masjid, 8 unit meunasah, 13 unit sekolah, 2 jembatan, 36 unit ruko, 1 Pustu, 3 kantor pemerintah. Belum dilakukan verifikasi tingkat kerusakan apakah rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan.
Ada 5 desa di Kecamatan Tangse yang mengalami kerusakan cukup parah yaitu Desa Lubok Badeuk, Pulo Kawa, Pulo Sunong, Keude Tangse, dan Blang Bungong. Sedangkan data kerusakan dari Kecamatan Mane dan Geumpang belum masuk laporannya.
Upaya yang sudah dilakukan antara lain BPBD Pidie telah mendirikan tenda, mendistribusikan logistik, mendirikan Posko di Kantor Kecamatan Pidie, koordinasi dengan Muspida, SKPD, TNI, dan Polri. Pendataan masih dilakukan.
“TRC BNPB sedang menuju Pidie. Saat ini sedang dilakukan rapat koordinasi untuk melakukan penanganan tanggap darurat,” ujar Sutopo Purwo Nugroho.
Jika melihat kerusakan dari Gempa Tangse ini, tentunya membutuhkan perhatian yang serius. Minimal dalam sepekan terakhir ini, perhatian pemerintah Aceh akan tercurah kesana. Tentunya ini menjadi duka Aceh secara umum, layaknya duka Gayo pada 2 Juli lalu.
Aceh yang merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan dan lintasan bencana (gempa) tentunya akan menguras pikiran dan tenaga. Pasalnya, disaat gempa Gayo yang masih terluka, kini datang lagi persoalan baru yakni Gempa Tangse.
Memang, bencana ini tidak diharapkan dan tak juga bisa ditolak. Karena segala sesuatu itu hanya kehendak-NYA. Hanya tinggal kita manusia menyikapi semua bencana yang diberikan Allah di muka bumi ini.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat ‘Fussilat’ ayat 53 yang artinya: “Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran”.
Semoga apa yang terjadi ini menjadi pelajaran yang berharga dan kita manusia akan terus bisa memaknainya dengan jelas. Banyak isyarat yang telah berulang kali diberikan Allah ke bumi Aceh ini.bersambung
* * *