Yusra Habib Abdul Gani : Kerajaan Linge itu Unik, Tak Bermahkota dan Tanpa Hirarki

oleh

Jakarta-LintasGAYO.co : Minggu 5 Februari 2023, Mahara Publishing mengadakan Mahara Publishing mengadakan acara Bincang buku “Gayo dan Kerajaan Linge: dari kerajaan menuju kecamatan, 1025-1945” yang menghadirkan Dr. Yusra Habib Abdul Gani, S.H. (penulis buku “Gayo dan Kerajaan Linge: dari kerajaan menuju kecamatan, 1025-1945”) sebagai narasumber.

Acara yang dimoderatori oleh Yusradi Usman al-Gayoni tersebut dilangsungkan melalui Zoom Meeting pada pukul 20:00-21:30 WIB.

Dalam bincang buku tersebut Yusra Habib Abdul Gani menjelaskan bahwa Kerajaan Linge adalah kerajaan yang diakui keberadaannya oleh Belanda dan juga kerajaan lain.

Sejak tahun 1025, kerajaan ini sudah memiliki konstitusi yang menurutnya lebih tua dari Magna Charta kerajaan Inggris.

Pun begitu, menurut putra kampung Kenawat ini, meskipun Kerajaan Linge adalah sebuah kerajaan yang memiliki konstitusi, tapi kerajaan Linge jangan dibayangkan seperti kerajaan lain, entah itu di Jawa atau bahkan di Aceh, di mana rajanya disembah-sembah oleh rakyat, dilayani sedemikian rupa dan duduk bermahkota di atas singgasana.

Menurutnya kerajaan Linge tidak begitu, meski Reje Linge statusnya raja, tapi di kerajaan ini tak ada hirarki yang mencolok, secara penampilan tak ada perbedaan terlalu besar antara rakyat dan raja.

Ketika seorang peserta bincang buku bernama Fatham Mubina Aksa menanyakan apakah di Linge saat itu ada pembedaan warna pakaian antara raja dan rakyat jelata. Yusra Habib Abdul Gani menyatakan tidak ada.

Itu pula sebabnya tak ada gelar-gelar seperti Tuanku, Yang dipertuan agung dan berbagai gelar hebat khas raja-raja di belahan dunia manapun, entah itu di barat, India, Cina, Melayu dan Jawa, yang dilekatkan pada Reje Linge dan keturunannya.

“Jadi, kita harus melihat kerajaan Linge ini, berbeda dengan kerajaan lain,” pungkasnya.

[SP]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.