SAMARKILANG-LintasGAYO.co : Mengawali tahun 2020 jajaran Kantor Camat Syiah Utama Kabupaten Bener Meriah menggulirkan program pengembangan peternakan secara mandiri.
“Program diawali dengan pendataan jenis dan jumlah ternak, pembentukan kelompok, penyuluhan, serta pelayanan kesehatan ternak,”ungkap Camat Khalisuddin, Jum’at 10 Januari 2020.
Tanpa meninggalkan tugas dan fungsi Kantor Camat, latar belakang digulirkannya program ini, dikatakan Camat bertitel Sarjana Peternakan (SPt) ini karena kawasan Samarkilang sangat potensial untuk pengembangan peternakan selain pertanian, perkebunan, perikanan dan wisata.
“Alamnya mendukung dan disini tersedia lahan penggembalaan memadai untuk ternak besar,” ujar Khalisuddin sambil menimpali pihaknya tetap berkoordinasi dengan Dinas terkait.
Lain itu, kata dia, salah seorang staf Kantor Camat juga bertitel Dokter Hewan (Drh).
“Permintaan kami kepada pimpinan agar menempatkan praktisi kesehatan hewan dikabulkan, Alhamdulillah yang bersangkutan cukup berpengalaman, baik teori maupun di lapangan,” tandasnya.
Sementara Kasi Ketentraman dan Ketertiban Kantor Camat setempat, Drh Sariadi, MSi terpisah menjelaskan jika ternak di Samarkilang selama ini tidak produktif.
“Amatan kami ternak disini dipelihara seadanya, kurang diberi vitamin, dan tidak mendapatkan perawatan yang sesuai, produktifitas terhambat serta terlihat kurus dan kerdil,” ungkap Sariadi.
Langkah yang diambil, terangnya lagi,
dilakukan pendataan populasi secara menyeluruh.
“Dengan terdatanya jumlah ternak maka penanganan terhadap malnutrisi ternak maupun yang sakit cepat diatasi dengan harapan kesehatan ternak dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat,” lanjutnya.
Pantauan media ini, walau bukan tugas dan fungsinya tim Kantor Kecamatan menyambangi kandang-kandang ternak dan memberikan arahan teknis serta pentingnya kesehatan hewan yang bersifat zoonosis (penyakit hewan menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya).
Mereka juga memeriksa kesehatan ternak serta menegaskan agar ternak-ternak jangan dibiarkan berkeliaran di pemukiman dan merusak tanaman pertanian warga lainnya.
[Andi Lisma]
