Cangkir Berbahan Pohon Kopi Dipamerkan di Meuligo Gubernur Aceh

oleh
Cangkir berbahan batang kopi robusta

BANDA ACEHLintasGAYO.co : Produk kerajinan memanfaatkan batang kopi robusta berwujud cangkir dipamerkan di stand Kabupaten Bener Meriah yang diselenggarakan dalam rangkaian Rapat Kerja Daerah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Tahun 2017 di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligo Gubernur Aceh, Senin, 11 Desember 2017.

Tim dari Bener Meriah langsung dipimpin Ny. Nurhasanah Ahmadi, ketua Dekranasda didampingi Duta Wisata, Saufa Niara,

Dalam sambutan membuka acara tersebut, gubernur Aceh yang dibacakan Sekda Dermawan menyatakan upaya memakmurkan perajin sebagaimana visi Dekranasda Aceh mengandung makna yang luas, karena di dalamnya terkandung perjuangan untuk mengentaskan kemiskinan, peningkatan harkat dan kehidupan masyarakat, peningkatan ekonomi daerah, dan pelestarian budaya bangsa.

“Upaya ini patut didukung semua pihak sebagai bagian dari perjuangan membangun daerah, sehingga Dekranasda Aceh mampu merumuskan program-program yang berkualitas, yang memberi daya ungkit bagi pengembangan kerajinan masyarakat di daerah ini,” ujar Sekda membacakan sambutan gubernur.

Gubernur juga mengingatkan, bahwa Pemerintah Aceh tengah mengupayakan kebangkitan ekonomi masyarakat di berbagai sektor melalui berbagai program andalan, seperti pendekatan dengan akses modal, pelatihan bagi para perajin, promosi hasil produksi rakyat dan lainnya.

Untuk memperlancar aktivitas ekonomi itu, lanjut Gubernur, berbagai infrastruktur terus ditingkatkan. Pembangunan ruas jalan tembus di kawasan-kawasan pedalaman segera dituntaskan sehingga akses ke sentra-sentra produksi berjalan lancar untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Perekonomian yang saya maksud tidak hanya sektor pertanian, industri atau sektor lainnya, tapi juga termasuk kerajinan rakyat dan ekonomi kreatif lainnya,” ujar Gubernur.

Pemerintah Aceh juga dijelaskan memiliki misi khusus untuk penguatan sektor kerajinan rakyat sebagaimana dituangkan dalam program Aceh Kreatif. Ada tiga langkah utama yang dicanangkan untuk menjalankan program ini, yaitu penyediaan sentra produksi yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berorientasi pada pasar lokal, perlindungan terhadap produk lokal agar dapat bersaing dengan produk dari luar dan merangsang lahirnya industri-industri kreatif yang potensial di sektor jasa.

“Dekranasda Aceh yang membidangi masalah ini tentunya mesti jeli melihat peluang dan tantangan yang ada. Karena itu berbagai langkah dan upaya harus kita tingkatkan agar hasil kerajinan rakyat dapat ditonjolkan untuk dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” ujar Gubernur.

Untuk itu, Gubernur berharap, seluruh unsur yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat agar memberi dukungan kepada Dekranasda Aceh.

“Saya juga meminta lembaga pemerintah, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan jajaran SKPA lainnya agar mensinergikan program masing-masing guna merumuskan langkah memajukan kerajinan rakyat di daerah ini,” ujar Gubernur.

Dengan begitu, diharapkan gerakan untuk mendorong kerajinan rakyat Aceh memasuki pasar global akan lebih solid.

Dalam sambutan gubernur yang dibacakan Sekda menjelaskan, upaya memakmurkan perajin sebagaimana visi Dekranasda Aceh mengandung makna yang luas, karena di dalamnya terkandung perjuangan untuk mengentaskan kemiskinan, peningkatan harkat dan kehidupan masyarakat, peningkatan ekonomi daerah, dan pelestarian budaya bangsa.

“Upaya ini patut didukung semua pihak sebagai bagian dari perjuangan membangun daerah, sehingga Dekranasda Aceh mampu merumuskan program-program yang berkualitas, yang memberi daya ungkit bagi pengembangan kerajinan masyarakat di daerah ini,” ujar Sekda membacakan sambutan gubernur.

Gubernur juga mengingatkan, bahwa Pemerintah Aceh tengah mengupayakan kebangkitan ekonomi masyarakat di berbagai sektor melalui berbagai program andalan, seperti pendekatan dengan akses modal, pelatihan bagi para perajin, promosi hasil produksi rakyat dan lainnya.

Untuk memperlancar aktivitas ekonomi itu, lanjut Gubernur, berbagai infrastruktur terus ditingkatkan. Pembangunan ruas jalan tembus di kawasan-kawasan pedalaman segera dituntaskan sehingga akses ke sentra-sentra produksi berjalan lancar untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Perekonomian yang saya maksud tidak hanya sektor pertanian, industri atau sektor lainnya, tapi juga termasuk kerajinan rakyat dan ekonomi kreatif lainnya,” ujar Gubernur.

Pemerintah Aceh juga dijelaskan memiliki misi khusus untuk penguatan sektor kerajinan rakyat sebagaimana dituangkan dalam program Aceh Kreatif. Ada tiga langkah utama yang dicanangkan untuk menjalankan program ini, yaitu penyediaan sentra produksi yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berorientasi pada pasar lokal, perlindungan terhadap produk lokal agar dapat bersaing dengan produk dari luar dan merangsang lahirnya industri-industri kreatif yang potensial di sektor jasa.

“Dekranasda Aceh yang membidangi masalah ini tentunya mesti jeli melihat peluang dan tantangan yang ada. Karena itu berbagai langkah dan upaya harus kita tingkatkan agar hasil kerajinan rakyat dapat ditonjolkan untuk dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” ujar Gubernur.

Untuk itu, Gubernur berharap, seluruh unsur yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat agar memberi dukungan kepada Dekranasda Aceh.

“Saya juga meminta lembaga pemerintah, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan jajaran SKPA lainnya agar mensinergikan program masing-masing guna merumuskan langkah memajukan kerajinan rakyat di daerah ini,” ujar Gubernur.

Dengan begitu, diharapkan gerakan untuk mendorong kerajinan rakyat Aceh memasuki pasar global akan lebih solid. [SP | Kh]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.