KUTACANE-LintasGAYO.co : Menanggapi tuntutan massa HMI Aceh Tenggara agar segera diterbitkannya Peraturan Bupati tentang Monumen dan Prassati Bagi Agama Non Muslim serta penertiban ternak babi yang meresahkan warga yang bertetangga dengan warga non-muslim, Wakil Ketua II DPRK Agara Nazaruddin angkat bicara.
(Berita sebelumnya : Babi Berkeliaran, Tuak Marak ; HMI Agara Pertanyakan Qanun Syari’at)
“Masalah ternak babi sudah menjadi masalah kita bersama dengan itu kita harus sama-sama memikirkan segera apa solusinya jika tidak segera diselesaikan maka tidak tertutup kemungkinan akan memunculkan isu SARA (Suku Agama dan Ras),” ungkap Nazaruddin dihadapan massa HMI, Rabu 28 September 2016.
Pihaknya berjanji akan segera mencari solusi cepat dari masalah ini. “Kami akan membentuk tim bersama instansi terkait serta akan melibatkan HMI dalam hal ini saya meminta kepada adik-adik dari HMI mempercayakan kepada kami dalam menyelesaikan masalah ini,” kata Nazaruddin.
Menanggapi babi berkeliaran, Kadis Peternakan Agara, Ir Saragafaa kepada LintasGayo.co mengatakan pihaknya sudah meninjau langsung kepemukiman masyarakat.
“Memang betul, kami banyak menemukan peternak babi tidak menjalankan aturan yang berlaku,” kata Saragafaa.
Pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi ke desa-desa terkait ternak babi. Namun diakui jika sampai sekarang pihaknya belum mengeluarkan izin ternak babi dan penjualan daging babi di pasaran.
Terpisah Kasat Pol PP Agara, Fahmi S Sos mengatakan dirinya belum pernah menerima laporan baik secara lisan maupun tulisan dari pihak terkait dan masyarakat terkait masalah ini.
“Selama ini kami bekerja atas isu-isu yang berkembang di masyarakat, dan terus terang saja jika instansi terkait juga tidak terlalu memperhatikan masalah ini bagaimana kami dapat turun ke lapangan untuk menertibkan masalah ternak babi,” ujar Fahmi.
Dirinya meminta kepada seluruh instansi terkait dapat peduli atas masalah ini agar dapat diselesaikan dengan segera. (Jubel | Kh)
