[Puisi] Irama Br Sinaga
Untuk Umak
Umak
Kata orang kau ibarat matarahi yang selalu menyinari bumi
Ibarat lilin yang rela meleleh untuk menerangi kegelapan
Ibarat tungku yang siap dibakar oleh api
Ibarat karang siap diterpa gelombang
Umak
Kau timang aku dengan doamu
Kau belai aku dengan jiwamu
Kau peluk aku dengan cintamu
Kau cium aku dengan kasihmu
Umak dua puluh lima tahun
Telah kau semai cinta kasihmu untuk ku
Bercucuran air mata, bermandikan keringat
Jasamu tak mampu kubalas
Umak dalam heningku sendiri
Bermunajat pada Illahi
Agar usiamu diberkahi
Hingga Izrail menjemput nanti
Aku menyebutmu dengan nama cinta, Umak
Yang lain ada yang menyebutnya dengan nama Mather
Dengan nama Mami
Dengan nama Umi
Dengan nama Mbok
Dengan nama Inang
Dengan nama Ibu
Dengan nama Mami
Dengan nama Ine
I love you
Cintaku selamanya
Singkil, 2015
* Dikurasi dari naskah dan judul semula “Persembahan puisi di hari ibu, 22 Desember 2015”
Irama Br Sinaga, Lahir di Samardua Singkil pada Tanggal 11 Juli 1990. Putri dari Tedek Sinaga dan Ibu Inang Angkat ini adalah anak bungsu dan putri satu-satunya dari lima orang bersaudara. Jika disebut kata “Ibu” maka seluruh syarafnya membangunkan jemarinya untuk menulis. Ira nama panggilannya, menulis cerpen tentang ibu dan menulis surat cinta untuk ibunya saat masih kuliah. Motto hidupnya “Laa Takhof, Innaka Antal A’la” artinya Jangan Takut, Sesungguhnya Engkaulah yang Paling Unggul. Buku pertamanya terangkum dalam “Perempuan Berjangkat Utem” The Gayo Institute (TGI), 2015.