Pernyataan anggota DPRA bikin resah warga Cemparam-Jamur Atu

oleh
Salah satu masjid yang belum rampung di Cemparam.
Dua Gecik di Mesidah, Rudi Iswanto (kiri) dan Fata Mukhlis (kanan)
Dua Gecik di Mesidah, Rudi Iswanto (kiri) dan Fata Mukhlis (kanan)

Redelong-LintasGayo.co : Empat warga kampung di Kecamatan Mesidah Kabupaten Bener Meriah, Cemparam Lama, Cemparan Jaya, Cemparam Pakat Jeroh dan Jamur Atu melalui dua Kepala Kampung (Gecik-Gayo:red) menyatakan keresahannya terhadap pernyataan salahsatu anggota DPRA, Bardan Sahidi melalui media massa edisi 5 Desember 2014 lalu yang menyatakan ditemukannya buku pendangkalan akidah saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan tersebut.

“Kami dan warga disini resah akibat pernyataan tersebut, tidak ada penjelasan dari anggota DPRA tersebut kapan dan dimana ditemukannya  buku pendangkalan akidah di salah satu menasah di Cemparam-Jamur Atu,” ujar Penjabat Gecik Cemparam Fata Mukhlis dan Gecik Cemparam Jaya Rudi Iswanto, Sabtu 13 Desember 2014.

Akibat pemberitaan  tersebut, kata Fata, nama baik kampung mereka jadi tercemar karena menjadi bahan pembicaraan luas masyarakat Bener Meriah. Sesama mereka dalam kampung juga timbul saling mencurigai.

“Munculnya pemberitaan tersebut telah membuat imej yang berkembang seolah-olah ada ajaran sesat dan non muslim disini, kok tiba-tiba ada pemberitaan tersebut, tokoh agama disini juga turut resah,” kata Rudi.

Salah satu masjid yang belum rampung di Cemparam.
Salah satu masjid yang belum rampung di Cemparam.

Jikapun benar terjadi adanya temuan buku pendangkalan akidah di salahsatu menasah di desa mereka, kata keduanya, mohon dijelaskan di menasah mana ditemukan.

“Yang menjadi kekesalan kami, kenapa saat ditemukan kami tidak dipanggil, kalau tidak saya ya tokoh masyarakat lain kan bisa diberitahu secara langsung saat ditemukan,” kata Rudi yang mengaku sangat terkejut saat ada yang beritahu di desa kami ada buku pendangkalan akidah.

Dikatakan lagi, dalam pemberitaan itu disebutkan jika anggota DPRA tersebut melakukan kerja di desa tersebut dan sempat tunaikan shalat di salah satu menasah, tapi mereka mengaku tidak tau menau ada kunjungan kerja anggota DPRA ke desa mereka.

“Kami juga tidak tau ada kunjungan kerja salah seorang anggota DPRA tersebut kesini, kami penasaran juga kenapa tidak diberi tau, yang bersangkutan hendaknya segera menjelaskan persoalan ini,” timpal Rudi dengan nada kesal.

Untuk mengurangi penasaran, kekesalan dan keresahan mereka, dikatakan kedua Gecik tersebut, mereka akan mendatangi kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Bener Meriah.

“Senin besok kami akan ke kantor MPU Bener Meriah untuk mencari tau kebenaran informasi tersebut dengan menanyakan langsung kepada Tgk Syarqawi Abdus Samad yang ikut memberi pernyataan dalam pemberitaan tersebut,” kata Rudi Iswanto diamini Fata Mukhlis.

Hingga berita ini diterbitkan, LintasGayo.co belum mengkonfirmasi pihak anggota DPRA dan pihak MPU setempat untuk dimintai keterangannya lebih lanjut. (Kh)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.