[Puisi] Rindu Menusuk Kalbu Anjun R Rindu ini tak ubahnya mata pisau yang tak pernah tumpul. Ia menyayat tanpa darah, menggores tanpa
Tag: Anjun
[Puisi] Merdeka Untuk Siapa
[Puisi] Merdeka Untuk Siapa Anjun R “Merdeka!” Teriak jelata sambil menikmati nasi berlauk garam di teras rumahnya Hati tersayat setelah mendendangkan nyanyian
[Puisi] Si Manis Tengah Koma
[Puisi] Si Manis Tengah Koma Anjun R Anjun, petani paruh baya mengusap dada di bawah pohon kopi yang tak lagi menyimpan asa
[Puisi] Selama Nyawa Membungkus Raga
[Puisi] Selama Nyawa Membungkus Raga Anjun R Langkah terus mengayun mengiringi Menjemput mimpi yang kerap menghantui Senja kini hampir tandang Namun buntara
[Puisi] Selendang Ramadhan
[Puisi] Selendang Ramadhan Anjun Senja tandang di penghujung syakban Menyambut purnama bergelimang kasih sayang Rinai air mata berjatuhan Penuh haru akan datangnya
[Puisi] Negeri Lidah
[Puisi] Negeri Lidah Anjun Apa kabar duhai negeri ilusi Hukum dibuat, dan dilanggar sendiri Pancasila berubah jadi pancaduka Bhineka tunggal ika menjadi
[Puisi] Langit Bulan November
[Puisi] Langit Bulan November Anjun Ketika bumi pertiwi kembali berduka Disirami tetesan darah anak-anak bangsa Banyak gundukan tanah basah Mereka berlarian kesana-kemari
- 1
- 2
- 3
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.