Banda Aceh — Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) sebagai agenda strategis untuk mengevaluasi kinerja partai sekaligus merumuskan langkah politik ke depan dalam menghadapi dinamika perpolitikan Aceh pasca Pemilu dan Pilkada 2024.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Aceh Muslim Saleh dalam sambutan pembukaan Rapimda di Kyriad Hotel, Banda Aceh, Sabtu (15/11/2025).
“Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Demokrat Aceh untuk memperkuat konsolidasi dan mempertegas arah perjuangan partai di tingkat daerah,” katanya. .
Dalam sambutannya, Muslim Saleh menegaskan bahwa RAPIMDA tidak hanya merupakan amanah AD/ART, tetapi juga forum untuk memperkuat soliditas dan menyiapkan strategi jangka panjang.
“Aceh sedang memasuki fase politik yang penting, termasuk pembahasan revisi Undang-Undang Pemerintahan Aceh yang saat ini berproses di tingkat nasional. Situasi ini menuntut stabilitas politik dan konsolidasi pemerintahan yang semakin matang,” ujarnya.
Dijelaskan, posisi Partai Demokrat sebagai kekuatan tengah yang konstruktif, yang berperan sebagai mitra koalisi pemerintah dalam menjaga keseimbangan politik sekaligus memberikan solusi atas berbagai tantangan pembangunan daerah. Keikutsertaan Demokrat dalam koalisi pada Pilkada 2024 disebut sebagai langkah politik yang tidak hanya bersifat taktis, tetapi merupakan sebuah tanggung jawab untuk memastikan kepemimpinan daerah berpihak kepada rakyat dan tetap menghormati keistimewaan Aceh.
“Partai Demokrat tidak ingin sekadar menjadi pelengkap dalam koalisi. Kita ingin menjadi penentu arah dan penyeimbang kebijakan publik agar selalu berpihak kepada rakyat,” tegasnya.
Partai Demokrat Aceh juga kembali mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan publik yang telah terbangun sejak awal berdirinya partai, termasuk melalui kontribusi besar Presiden RI ke-6 dan pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam mewujudkan perdamaian dan kebangkitan Aceh pascatsunami 2004.
Meski pada periode terakhir Demokrat mengalami penurunan jumlah kursi, hal ini dipandang sebagai tantangan yang harus dijawab dengan kerja kolektif. Mengutip pesan Bapak SBY: “Kadang kita menang, kadang kita harus belajar.” Kondisi hari ini menjadi refleksi agar Demokrat Aceh bangkit kembali.
Mengusung tema “Refleksi, Konsolidasi, dan Strategi Menuju Kejayaan Partai Demokrat Aceh,” RAPIMDA dijadikan sebagai wadah untuk melakukan evaluasi menyeluruh, merapatkan barisan, serta menyusun strategi jangka panjang menghadapi kontestasi politik berikutnya.
Melalui RAPIMDA, Partai Demokrat Aceh mengajak seluruh kader untuk memperkuat konsolidasi internal dari DPD hingga DPAC.
Meneguhkan komitmen politik yang bersih dan santun. Meningkatkan peran kader di tengah masyarakat dalam mendukung program pembangunan daerah.
Mempersiapkan strategi menghadapi Pemilu mendatang agar Demokrat semakin kompetitif dan kembali bangkit.
“Partai Demokrat Aceh adalah partai yang matang, terbuka, dan siap berkolaborasi. Kita akan terus menjadi bagian dari solusi, memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan kemajuan Aceh,” tegasnya.
RAPIMDA ini diakhiri dengan penegasan komitmen seluruh jajaran kader untuk menjaga kekompakan dan bekerja nyata demi merebut kembali kejayaan Partai Demokrat di Aceh dengan mengusung semangat berjuang untuk rakyat.[]






