Pertarungan  Sengit Terjadi di Arena Pacuan Kuda Gayo Lues

oleh

Blangkejeren-LintasGAYO.co : Suasana di lapangan pacuan tradisional Gayo Buntul Nege Gayo Lues begitu meriah, Minggu 26 Oktober 2025. Ribuan penonton dari berbagai pelosok memadati stadion untuk menyaksikan final pacuan kuda yang menjadi puncak acara tahunan ini.

Sejak pagi hari, semangat dan antusiasme sudah terasa. Para pemilik kuda, joki, dan pendukung masing-masing tim tampak mempersiapkan diri dengan seksama. Sorak sorai penonton semakin membahana ketika para joki mulai memacu kuda-kuda mereka di lintasan.

Pertarungan sengit terjadi di setiap kelas yang diperlombakan. Kuda-kuda terbaik dari berbagai kabupaten menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Joki-joki muda dengan lincah mengendalikan kuda-kuda mereka, berusaha meraih posisi terdepan.


Di kelas utama yaitu kelas A tua, kuda bernama Elbrus dari Aceh Tengah, Gayo Mentalu dari Gayo Lues, Gayo Raya Kinara dari Aceh Tengah, dan Yakuza SN dari Aceh Tengah. Yakuza SN berhasil keluar sebagai juara setelah melalui persaingan ketat dengan Gayo Raya Kinara. Kemenangan ini disambut dengan suka cita oleh para penonton.

Selain kelas utama, perlombaan juga mempertandingkan kelas-kelas lainnya, seperti kelas kuda A muda , kelas B Tua, dan kelas lainnya. Setiap kelas menyajikan pertarungan yang tidak kalah menarik.

Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd, M.Si. menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah menyukseskan acara pacuan kuda ini. Beliau berharap, kegiatan ini dapat terus dilestarikan sebagai bagian dari tradisi dan budaya Gayo.

“Pacuan kuda bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan hiburan bagi masyarakat. Kami akan terus mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini untuk memajukan pariwisata dan ekonomi daerah,” ujar Suhaidi.

Dengan berakhirnya acara final pacuan kuda ini, masyarakat Gayo Lues berharap agar tradisi ini dapat terus dipertahankan dan dikembangkan. Pacuan kuda bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga menjadi simbol semangat dan kebersamaan masyarakat Gayo.

[Noviel Wijayandi | Kh]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.