Tiba-Tiba Bupati Hadir ke Konsolidasi, Aksi Dukung Cangkul Padang Dibongkar Dibatalkan Sepihak, Peserta Aksi : Ada Apa Ini?

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Beberapa ketua OKP dan LSM dan organasi mahasiswa yang tergabung sebagai peserta aksi dukung pembongkaran Cangkul Padang dan Cangkul Dedem di Danau Lut Tawar, kecewa dengan sikap koordinator aksi.

Seyogyanya aksi untuk mendukung Pemkab Aceh Tengah membongkar Cangkul Padang dan Cangkul Dedem di danau kebanggaan masyarakat Gayo tersebut, akan berlangsung Rabu 21 Mei 2025.

Namun, sore ini Selasa 20 Mei 2025 koordinator aksi yang bernama Sulaiman, mengirimkan sebuah surat tentang pembatalan aksi tersebut.

Baca Juga : Tegas! Pemkab Aceh Tengah Sebut Tak Ada Kompensasi Bagi Pemilik Cangkul Padang

Dalam surat tersebut, Sulaiman berdalih, bahwa “Bupati Aceh Tengah akan menjalankan seluruh tuntutan yang diinginkan masyarakat, sekiranya kami berfikir bahwa tidak diperlukan lagi aksi damai yang ingin dilakukan pada 21 Mei 2025,” kata Sulaiman dalam surat pembatalan tersebut.

Baca Juga : Cangkul Padang Tidak Dibongkar Sebelum Pemilik Bertemu Bupati Aceh Tengah

Menanggapi surat tersebut, Ketua Ikatan Mahasiswa Linge (Imling) Edi Syahputra mengaku kecewa.

“Ini pembatalan sepihak, padahal aksi ini mendukung langkah Pemkab, tapi kenapa hari ini mentok lagi, seolah sudah ada yang mengatur,” tegas Edi.

Menurut Edi, pembatalan sepihak aksi ini, tak lain setelah pada pertemuan konsolidasi antara OKP, Ormawa dan LSM terkait aksi yang berlangsung besok, dengan kedatangan Bupati ke lokasi konsolidasi.

“Saat kami sedang melakukan konsolidasi guna menyamakan persepsi, tiba-tiba Bupati dan Pj Sekda datang ke lokasi pertemuan di Kala Lengkio,” ujarnya.

Kemudian kata Edi, Bupati mengatakan Cangkul Padang akan dibongkar, dan mengarahkan peserta aksi untuk tidak lagi melakukan aksi ini.

“Kata Bupati, dia takut investor dari luar datang ke Aceh Tengah, kami juga tidak mengerti maksudnya apa. Saya pada saat itu, tetap bersikukuh aksi harus tetap dilaksanakan,” tegas Edi.

bahwa permasalahan menolak cangkul Padang di bongkar sudah mau membongkar dan mengarahkan kami untuk tidak aksi,alasan bupati takut investor dari luar datang ke Aceh Tengah.

Senada dengan Edi, Sekretaris Gayo Alas Conservation Center (GACC) Sri Wahyuni mengungkapkan hal yang sama atas pembatalan sepihak ini.

Ia mengatakan, pembatalan sepihak ini tak lepas dari carut marutnya koordinasi dari aktivis di Gayo.

“Saya sudah paham sekali, apa ujungnya dan ternyata kondisinya terulang,” ujar aktivis perempuan Aceh yang sudah lalang melintang tersebut.

Ia pun mengajak, seluruh masyarakat Gayo bersatu. “Selayaknya tepok didong runcang yang menyuarakan kebenaran,” tegasnya.

Lain itu Ketua HIMA-ATE, Maulana Alfarisi juga mengungkapkan rasa kekecewaannya. Menurutnya, aksi damai mendukung pembongkaran cangkul Padang, merupakan langkah yang tepat.

“Tapi hari ini, malah koordinator aksi yang membatalkan sepihak. Ini ada apa sebenarnya,” tegas Maulana yang juga diamini Presma Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, Asraf.

Baca Juga : Setelah Cangkul Padang, Kini Warning Bagi Penimbun Danau Lut Tawar

Ditimpali Asraf, pihaknya mempertanyakan keseriusan Bupati Aceh Tengah untuk membongkar alat tangkap yang dianggap merusak ekosistem Danau Lut Tawar tersebut.

Sebelumnya, pemilik Cangkul Padang dan Cangkul Dedem di Danau Lut Tawar, juga melakukan aksi penolakan pembongkaran di DPRK.

Pada saat menerima aksi penolakan itu, Ketua DPRK mengatakan, Cangkul Padang tidak akan dibongkar sebelum pemilik bertemu dengan Bupati Aceh Tengah.

“Cangkul Padang tidak akan dibongkar, sebelum pemilik bertemu dengan Bupati Aceh Tengah,” tegas Firtiana Mugie, dihadapan ratusan massa aksi, Jum’at 16 Mei 2025.

Baca Juga : Kontradiksi Eksekutif dan Legislatif Terkait Penertiban Cangkul Padang di Danau Lut Tawar

Namun, sejak aksi terebebut belum ada kejelasan apakah Bupati dan pemilik Cangkul Padang dan Cangkul Dedem sudah bertemu dengan Bupati Aceh Tengah.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.